Potensi Kembangkan  Komoditi Cabai

BATURAJA – Beberapa daerah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) memiliki potensi untuk pengembangan budidaya cabai. Petani di beberapa desa juga sudah banyak yang mulai menanam cabai. Meski tanaman cabai ini belum menjadi komoditi unggulan.

Kabid Hortikultura Dinas Pertanian OKU, Hendri mengatakan tanaman cabai ini menjadi komoditi yang bisa memengaruhi terjadinya inflasi. “Kita juga mendorong petani untuk menanam cabai,” kata Hendri, kemarin (1/3).

Untuk potensi tanaman cabai, lanjut Hendri, cukup luas. Untuk cakupan tanaman cabai pada 2022 cabai merah besar dengan luas tanam 127 hektare dengan luas panen sebanyak 45 hektare dan produksi sebanyak 315 ton.

Sedangkan untuk cabai rawit jumlahnya lebih sedikit. Yakni dengan luas tanam sebanyak 49 hektare. Luas  panen sebanyak 14 hektare dan produksi 42 ton. Bila petani tidak memiliki lahan tanaman cabai ini juga bisa ditanam di polybag atau pot di sekitar lingkungan rumah.

Untuk membantu petani, sebelumnya sudah ada bibit cabai yang didistribusikan dalam bentuk sachet. Sehingga tinggal digunakan.  ‘’Tanaman cabai sendiri membutuhkan kondisi air yang cukup, disamping pupuk untuk kesuburan tanaman itu sendiri,’’ katanya.

Sebelum ditanam petani perlu mempersiapkan media tanam. Dengan menyiapkan pupuk organik untuk kesuburan lahan pertanian.  Bagi kelompok tani bisa menggunakan areal lahan yang menjadi lokasi tanaman cabai.  ‘’Dengan kemandirian petani diharapkan bisa mendukung program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan. Apalagi harga cabai saat ini tergolong tinggi. Sehingga petani bisa lebih sejahtera. Disamping untuk kemandirian pangan dan bisa berkembang ke depan,’’ jelasnya.  (bis/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan