Dirjen PAUD: Asset-Based Thinking dan Budaya Disiplin Positif dalam Pendidikan Guru Penggerak
Penerapan Asset-Based Thinking dan budaya disiplin positif di kalangan Guru Penggerak membawa perubahan nyata dalam pendidikan Indonesia. Foto: kemendikbudristek--
SIMATERAEKSPR3S.ID - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Iwan Syahril, baru-baru ini melakukan kunjungan ke para Guru Penggerak yang telah menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Selama kunjungan tersebut, Iwan mendengarkan langsung cerita perubahan dan pengalaman dari para Guru Penggerak yang telah mengikuti program pendidikan Guru Penggerak yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah penerapan materi Asset-Based Thinking dan budaya disiplin positif yang menjadi bagian integral dari Pendidikan Guru Penggerak.
Iwan menekankan pentingnya pendidikan berbasis aset, yang mendorong kita untuk tetap maju dalam kondisi apapun, bahkan jika situasinya jauh dari sempurna.
Menurutnya, ini merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh pemimpin.
BACA JUGA:7 Cara Efektif Membersihkan Paru-Paru dari Polusi dan Asap Rokok, Langkah Mudah untuk Hidup Sehat!
Iwan juga mengaitkan konsep Asset-Based Thinking dengan sejarah berdirinya Republik Indonesia.
Para pejuang kita terdahulu, dalam perjuangan melawan penjajah, menggunakan aset yang tersedia, seperti bambu runcing, untuk mencapai kemerdekaan.
Pesan ini menggambarkan bahwa dengan berpikir fokus pada potensi dan kekuatan, kita dapat mencapai hal-hal luar biasa.
BACA JUGA:Misteri dan Mitos dalam Lomba Bidar: Apakah Ada Pengaruh Mistis? Ini Jawabannya!
BACA JUGA:BlackBerry Bangkit Kembali dengan Keunggulan di Bidang Keamanan Siber, Seperti Apa Sih? Yuk Simak!
Selain itu, budaya positif sekolah juga menjadi faktor penting.
Seorang kepala sekolah atau guru yang mampu mengimplementasikan nilai dan peran guru penggerak dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik.