Tradisi Gelar Haji atau Hajjah di Indonesia: Mamah Dedeh dan Buya Yahya Beri Pandangan Begini!

Penggunaan gelar haji dalam masyarakat: Apakah itu kebanggaan atau kesombongan? Simak pandangan Mamah Dedeh dan Buya Yahya. Foto: jawapos--

SUMATERAEKSPRES.ID - Penggunaan gelar haji atau hajjah setelah menunaikan ibadah haji telah menjadi tradisi yang melekat di masyarakat Indonesia. 

Mereka yang telah menjalankan Rukun Islam kelima biasanya mendapat sebutan Pak Haji atau Bu Hajjah. 

Namun, pandangan berbeda datang dari pendakwah terkenal, Mamah Dedeh.

Dalam sebuah kajian yang diunggah di YouTube Joz Gandoz, Mamah Dedeh menegur seorang jemaah yang memperkenalkan diri dengan gelar haji. 

"Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Curhat dong mah. Nama saya Haji Aipma…," ujar jemaah tersebut.

BACA JUGA:Ini Langkah-langkah Terbitkan Sertifikat Haji 2024 Melalui Aplikasi Nusuk

BACA JUGA:Catat, Ini Jadwal Kedatangan Jemaah Haji di 6 Bandara Besar Indonesia!

Setelah menjawab salam, Mamah Dedeh meminta agar jemaah tersebut tidak menggunakan gelar haji ketika memperkenalkan diri. 

Menurutnya, sebut saja namanya tanpa gelar meskipun sudah menunaikan haji. 

"Hei-hei dengerin ya. Jangan sombong udah haji. Siapa yang pengen haji ngacung? Semua umat Islam pengen haji. Tidak ada dalam Islam pulang haji dipanggil Bu Haji, sombong," tegas Mamah Dedeh.

Mamah Dedeh kemudian mengajukan pertanyaan retoris, "Apakah kita kalau pulang dipanggil ibu sholat? Apakah kita abis zakat dipanggil ibu zakat? Apakah kita abis puasa dipanggil ibu puasa?"

BACA JUGA:Sambut Langsung Kepulangan Jemaah Haji Furoda Zafa Tour dengan Iringan Salawat dan Hadrah

BACA JUGA:Tiga Tanda Haji Mabrur Menurut Rasulullah SAW

Ia menambahkan bahwa titel haji tidak disebutkan dalam Al-Qur’an maupun hadis nabi, dan bahkan Rasulullah SAW tidak pernah dipanggil Haji Muhammad. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan