Krisis Kemanusiaan di Gaza: Pertama Kali dalam Sejarah, Israel Masuk Daftar Hitam PBB
KORBAN JIWA: Sebanyak 37.551 jiwa warga Palestina direnggut akibat serangan brutal Israel.. -Foto: X @Palestine Online-
SUMATERAEKSPRES.ID - PBB memasukkan Israel (IDF) ke dalam daftar catatan hitam atas pelanggaran terhadap anak-anak. PBB terpaksa mengumumkannya karena kecewa terhadap Israel yang membocorkan panggilan dari PBB. Selain itu kejahatan perang terhadap anak-anak Gaza.
Update hingga tanggal 10 Juni 2024, sudah puluhan ribu nyawa melayang.
Kebijakan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasukkan Israel ke dalam daftar hitam sebagai negara yang membahayakan kehidupan anak-anak.
Israel masuk daftar ini setelah melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Berikut adalah beberapa poin penting terkait kejahatan Israel terhadap anak-anak Gaza.
Melansir berita Aljazera serta media asing lainnya, adapun korban anak-anak gaza lebih dari 36.700 meninggal akibat serangan Israel.
Dari jumlah tersebut, 15.571 adalah anak-anak (42% dari total korban jiwa). Rata-rata 63 anak Gaza meninggal setiap harinya selama 246 hari konflik. 25 ribu anak Gaza menjadi yatim karena pembantaian Israel.
Selain itu, Israel juga menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) Hasbora. Dimana Israel menggunakan teknologi AI bernama Hasbora untuk menentukan lokasi serangan.
Terkadang hingga 100 warga sipil menjadi korban tambahan untuk setiap pejuang Palestina yang diburu.
BACA JUGA:WOW, Gigi dan Bella Hadid Donasi Rp 16 Miliar untuk Rakyat Palestina
Palestina juga kini dilanda krisis kemanusiaan. Itu karena Israel membatasi masuknya bantuan ke Gaza, termasuk air bersih dan obat-obatan.
Sekitar 90% anak-anak di Gaza menghadapi ancaman gizi dan kelangsungan hidup yang parah.
Apa yang akan dilakukan PBB, setelah memasukkan Israel ke dalam daftar hitam, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Rencana PBB akan mengambil beberapa Tindakan, advokasi dan kesadaran. PBB akan terus mengadvokasi perlindungan anak-anak di daerah konflik, termasuk Gaza.