https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Peserta MTQ Termuda, Cita-Cita Jadi Qariah Internasional 

*Mengenal Sabilah Roudatul Jannah, Qariah Cilik Sumatera Selatan 

Sejak usia belia, Sabilah (10) sudah menggemari tilawah. Dia pun rajin berlatih, sering ikut kompetisi MTQ, Tartil Quran, hingga Dai Cilik. Mimpinya suatu saat ingin menjadi qariah internasional. Seperti apa?

Agustina Saridewi - PALEMBANG

SABILAH bersama kedua orang tua beserta adiknya tengah menunggu giliran tampil audisi qari cilik Sumatera Selatan yang merupakan program salah satu stasiun TV nasional di Auditorium Bina Praja Kantor Gubernur Provinsi Sumsel, Minggu (26/2). Didampingi sang ibu Jannah, Sabilah mengaku sudah cukup sering mengikuti berbagai kompetisi qariah, baik di tingkat Provinsi maupun tingkat nasional, meski usianya saat ini baru 10 tahun.

"Dari usia 4 tahun 11 bulan saya sudah ikut kompetisi nasional. Saat itu tahun 2017," ungkapnya, kemarin. Siswi kelas 5 SDN 143 Palembang ini juga kerap mengikuti kompetisi seperti MTQ dan Tartil Al Quran. "Tahun 2021 ikut MTQ nasional di Kalimantan Selatan dan saat itu menjadi peserta termuda mewakili Sumatera Selatan," katanya.

Di tahun 2022, Sabilah juga sempat mengikuti kompetisi Tartil tingkat nasional, dan tahun ini mengikuti kompetisi qari cilik. "Untuk audisi kali ini nanti dipilih 8 orang terbaik dari Sumatera Selatan yang kemudian dikompetisikan lagi secara nasional dengan wakil provinsi lain hingga nanti siapa yang terpilih akan masuk TV pada program Ramadannya SCTV," tambah Jannah.

BACA JUGA : Viral di Medsos, Lagu Komang Karya Raim Laode Punya Makna Spesial BACA JUGA : Waspada Lonjakan Kebutuhan Daging

Kompetisi kali ini kategori hanya satu, yaitu anak-anak usia di bawah 14 tahun. "Untuk anak-anak yang terpenting ikut perlombaan dulu, meramaikan," sebutnya. Sabilah sendiri mengikuti kompetisi sejak usia belia, dia punya cita-cita ingin menjadi qariah internasional dan suka membaca Al Quran dengan berirama (lagu). "Ya, cita-cita saya ingin menjadi qariah internasional," lanjut Sabilah.

Dari orang tua, minat Sabilah terhadap tilawah ini mendapat support penuh, apalagi cerita ibunya juga waktu masih single sempat menjadi seorang qariah. "Ya, dua anak saya ini Sabilah dan adiknya juga qari dan qariah. Semuanya ikut kompetisi ini. Kami sebagai orang tua hanya memfasilitasi keinginan anak apalagi ini untuk syiar agama Islam," sebut Jannah.

Walaupun sang anak kerap ikut berbagai kompetisi, sebagai orang tua dirinya tidak memberikan target dan menerapkan aturan keras dalam latihan atau belajar tilawah. “Tidak ada aturan khusus harus begini begitu, dan belajar juga memang ada gurunya. Kami orang tua hanya membimbing di rumah mengulangi pembelajaran. Kalau latihan khusus tidak ada paling untuk pernafasan, olahraganya lari,” tuturnya.

Karena anak-anak masih kecil, maka sebagai orang tua tidak mau terlalu memaksakan anak harus berlatih terlalu keras. “Beda untuk qari qariah yang sudah dewasa, mungkin ada latihan khusus dan lainnya," pungkasnya. (*/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan