Waisak: Merayakan 3 Peristiwa Besar Sang Buddha Gautama, Refleksi dan Penghormatan atas Ajaran-Nya
Hari Raya Waisak memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Buddha Gautama, menjadi momen penting bagi umat Buddha di seluruh dunia, termasuk di Palembamg. Foto: kris samiaji/sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID - Hari Raya Waisak, juga dikenal sebagai Vesākha Pūjā, adalah hari suci terpenting dalam agama Buddha yang memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Buddha Gautama.
Asal muasal Kata ‘Waisak’ dari istilah Pāli ‘Vesākha’ atau Sanskerta ‘Vaiśākha’, ini merujuk pada nama bulan dalam kalender India kuno, yang diyakini sebagai bulan kelahiran Buddha.
Asal Usul Waisak
Yang pertama dapat ditelisik dari perbatasan antara Negara India dan Nepal sejak abad ke-6 Masehi.
Meski asal-usul hari raya ini tidak jelas dan tidak dibuktikan dalam sumber-sumber kanonik Buddhis awal, komunitas Theravada menerima bahwa kelahiran, pencerahan, dan kematian Buddha Shakyamuni semuanya terjadi pada hari bulan purnama di bulan Waisak.
BACA JUGA:Waisak 2024: Momen Khidmat Umat Buddha dari Palembang hingga Australia
Perayaan Waisak di Dunia
Di banyak negara di Asia Tenggara dan Asia Timur, Waisak diperingati sebagai hari libur umum.
Pada tahun 1950, Persekutuan Umat Buddha Dunia menetapkan Waisak sebagai hari libur internasional. Dirayakan di bulan purnama pertama bulan Mei.
Lalu pada tahun 1999, barulah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Waisak sebagai hari libur internasional.
Perayaan Waisak biasanya ditandai dengan bhakti khusus dan berbagai perbuatan yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat, seperti pemberian makanan atau dana amal kepada para biksu atau pelepasan burung yang ditangkap.
Perayaan Waisak di Indonesia, diperingati dengan tiga peristiwa suci ini disebut sebagai "Trisuci Waisak".
BACA JUGA:Empat Lawang Bersiap Sambut Presiden Jokowi, Ini Persiapan Intensif yang Petugas Lakukan di Lokasi!