Revitalisasi 16 Ilir Menuju Pasar Modern, Lengkapi dengan Hotel hingga Convention Center

SILATURAHMI : Manajemen BCR bersama Tim Kuasa Hukum Kantor Hukum Bambang Heriyanto and Partnes, dan manajemen Sumatera Ekspres saat silaturahmi di Kantor Graha Pena, kemarin (13/5).- Foto : EVAN ZUMARLI/SUMEKS -

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Revitalisasi The Heritage Pasar 16 Ilir merupakan langkah maju menuju pasar modern Palembang. Kegiatan yang berlangsung sejak beberapa waktu belakangan kini mulai nampak menunjukan hasil, sudah terlihat beberapa perubahan bangunan seperti berupa pembangunan fasad bermotif songket khas Palembang di Gedung 16 Ilir yang ada. 

Direktur Utama (Dirut) PT Bina Citra Realty (BCR), Satria mengatakan sejauh progres revitalisasi Gedung Pasar 16 Ilir sudah meliputi perbaikan dan pembersihan drainase, perbaikan atap gedung, pemasangan fasad gedung, instalasi travo listrik, dan pemasaran hoist crane (lift barang). "Progres ini sudah dapat dilihat hasilnya sekarang. Perbaikan atap kita lakukan lebih dulu karena benar-benar urgent," ungkapnya saat kunjungan ke Kantor Graha Pena Sumatera Ekspres bersama tim kuasa hukum PT BCR dari Kantor Hukum Bambang Heriyanto and Partnes, kemarin (13/5).

Silaturahmi ini disambut Manajer Umum & SDM Sumatera Ekspres (Sumeks), H Antoni Emelson, Manager Iklan Arie Abadi, Manager Pemasaran Rosidi, Wapemred Andre Irawan dan tim. “Revitalisasi ini tujuannya tak lain untuk menjadikan Gedung Pasar 16 Ilir sebagai gedung komersial yang terdiri dari 6 lantai,  yaitu kios dagang, rental space, bahkan kita mau bangun hotel dan convention center juga,” bebernya. 

BACA JUGA:Desak Hentikan Kerja Sama dengan PT CBR, Proyek Revitalisasi Pasar 16 Ilir

BACA JUGA:DPRD Perintahkan Bongkar Pagar Seng 16 Ilir

Menurutnya, Gedung Pasar 16 Ilir modern juga akan dilengkapi berbagai fasilitas sebagaimana tujuan revitalisasi. Akan dilengkapi tangga eskalator dan lift pada tiap lantai, toilet bersih, AC central, mushola nyaman, plaza teater, dan area kuliner dengan konsep water front untuk menarik wisatawan.  

Adapun terkait beberapa hal yang dipersoalkan pedagang seperti tarif kios, pihaknya menetapkan harga tersebut berdasarkan nilai KJPP yang ditentukan sehingga jelas acuannya. "Kami juga tidak bisa mengurangi harga yang sudah ditetapkan itu, karena akan bermasalah dengan KPK jika menyalahi. Yang kami bisa hanya memberikan subsdi, itupun untuk biaya-biaya diluar harga dasar/pokok yang sudah ditetapkan seperti ada biaya pajak, dan sebagainya,” bebernya. 

Diketahui, harga/sewa kios dan retribusi Pasar 16 Ilir, yaitu bagian belakang tipe 2x2 harga dasar Rp240 juta (harga setelah pajak, dan biaya lainnya Rp291,4 juta), posisi depan dan hook harga dasar Rp270 juta (harga setelah pajak dan biaya lainnya Rp324,7 juta).  Sedangkan bagian belakang tipe 2x2,5 harga dasar Rp300 juta (harga setelah pajak dan biaya lainnya Rp358,4 juta), bagian depan dan hook tipe 2x2,5 harga dasar Rp357,5 juta (harga setelah pajak dan biaya lainnya Rp399,625 juta). 

Pihaknya pun menampik keras jika dikatakan proyek revitalisasi Gedung Pasar 16 Ilir tidak mendapatkan izin. Penegasan ini ia sampaikan menanggapi tudingan sejumlah pihak yang menyebut pihaknya tak mengantongi izin dan tidak ada rekomendasi DPRD Kota Palembang terkait proyek revitalisasi ini.

BACA JUGA:Pemagaran Pasar 16 Ilir Diduga Tanpa Izin, DPRD Palembang Akan Bongkar

BACA JUGA:Pedagang Pasar 16 Ilir Tempuh Jalur Hukum, Tetap Protes Renovasi Gedung Pasar

"Karena direvitalisasi artinya kita ditugasi merevisi fasilitas yang sudah ada. Bukan membangun baru karena izinnya sudah ada sebelumnya seperti penambahan fasilitas lift, mesin pendingin ruangan dan sejumlah fasilitas lainnya," bebernya. Sebelum merevitalisasi bangunan dari tahun 1993 silam ini, Satria menyebut pihaknya melibatkan instansi teknis.

Salah satunya melibatkan Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) Dinas PU Perkim Kota Palembang serta analisa dampak lingkungan (Amdal). Lantas bagaimana kondisi bangunan Pasar 16 Ilir saat ini, Satria mengaku setelah pemeriksaan diketahui kondisi bangunan khususnya kontruksi dinilai masih layak.

"Kami tegaskan jika tidak merobohkan seluruh bangunan Gedung Pasar 16 Ilir melainkan hanya merevitalisasi. Termasuk jika uang diributkan soal perbaikan atap itu sifatnya urgent karena kondisi atap yang sudah sangat memprihatinkan,” lanjutnya. Sebagai Putra Sumsel, utamanya Kota Palembang, Satria mengaku dirinya merasa terpanggil menjadikan Pasar 16 Ilir sebagai salah satu ikon kebanggaan Kota Pempek selain Jembatan Ampera. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan