Awas Polio Seperti Gunung Es
Tiga kasus lumpuh layu akut twrkait virus polio tipe dua muncul. Foto: health/polioday--
Judsam : Imunisasi Berhasil Tangani Pesebaran Penyakit
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejak program Imunisasi digulirkan 1956, Pemerintah Indonesia berhasil menangani pesebaran dan KLB (kejadian luar biasa) berbagai penyakit di Tanah Air. Bahkan dua penyakit, cacar dan polio dikategorikan bebas di Indonesia.
Makanya tahun 1980 Pemerintah menghentikan imunisasi cacar karena tidak ada lagi kasus penyakit cacar, serta 2014 Indonesia menerima sertifikat bebas polio. Tahun 2016, Indonesia pun dinyatakan berhasil mengeliminasi tetanus.
Dr Rismarini SpA (K), Ahli Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial, KSM Kesehatan Anak RSMH Palembang menyebut polio merupakan penyakit infeksi yang disebabkan virus Polio. Ada tiga macam virus Polio, yaitu strain 1, 2 dan 3. “Penyakit ini menular lewat makanan minuman yang terkontaminasi tinja penderita Polio. Lumrahnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun, bisa juga menyerang anak remaja," jelasnya.
Gejala infeksi Polio paling sering, yaitu demam, lesu mual, muntah, sakit kepala. “Satu dari 200 penderita Polio lumpuh akut dan layu, serta tidak bisa disembuhkan. Kelumpuhan terjadi mendadak dan 5-10 persen penderita mengalami kematian,” ucapnya.
BACA JUGA:JCH Bawa Sertifikat Vaksinasi Covid, Tetap Wajib Suntik Meningitis dan Polio
BACA JUGA:Lindungi Buah Hati Dengan Imunisasi Lengkap, Awas Polio Seperti Gunung Es
Menurutnya, kasus Polio seperti puncak gunung es sebab biasanya satu kasus, ada 200 kasus Polio tidak bergejala atau bergejala ringan sehingga tidak terdiagnosa. "Kasus tidak terdiagnosa inilah yang ditakutkan menjadi sumber penularan bagi orang-orang sekitar, terutama menyerang anak-anak yang tidak pernah mendapat imunisasi atau anak-anak yang imunisasinya tidak lengkap," sambungnya.
Karena itu pencegahan penyakit sangat penting, misalnya imunisasi Polio untuk mencegah Polio. “Vaksin Polio dapat diberikan kepada bayi usia 2, 3, 4 bulan, diulangi lagi usia 18 bulan dan 5 tahun," jelasnya. Dr Rismarini menyebut dengan 'Program Imunisasi Rutin, Indonesia Bebas Polio Tahun 2014'. Yaitu 10 tahun setelah KLB di Indramayu dengan ratusan anak terjangkit Polio. (fad)