Tulang Belulang di Kebun Sawit Diduga Remaja 18 Tahun yang Hilang, Polisi Sebut Perlu Tes DNA
GARIS POLISI: Kapolsek Keluang AKP Hendra Sutisna dan anggotanya, memasang garis polisi di sekitar TKP penemuan tulang belulang manusia berserakan di kebun sawit, Senin pagi (6/5). -FOTO: POLSEK KELUANG-
*Tulang Belulang Manusia di Kebun Kelapa Sawit
MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID - Aroma tidak sedap, menyeruak di Kebun Kelapa Sawit Plasma 1705 Dusun V, Desa Cipta Praja, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Ternyata dari kerangka tulang belulang manusia yang berserakan.
Tulang menulang manusia itu pertama kali ditemukan buruh panen buah kelapa sawit, Kandar (33), sekitar pukul 06.00 WIB, Senin, 6 Mei 2024. Setelah meneneluri bau menyengat yang diciumnya, Kandar mendapati tengkorak dan tulang belulang manusia yang tidak utuh.
Kapolres Muba AKBP Imam Safii SIK MSi, melalui Kapolsek Keluang AKP Hendra Sutisna SH, mengatakan saksi lalu memberitahukan rekan kerjanya, diteruskan ke pemerintah desa. “Kami juga langsung datang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” jelasnya.
Pihaknya lalu memasang garis polisi, di sekitar penemuan tulang belulang manusia tersebut. Di lokasi didapati tengkorak, tulang rahang, tulang belakang, tulang ekor, segumpal rambut dan seutas tali. Serta celana jeans panjang yang dikenakannya, baju, dan jaket.
BACA JUGA:Fiersa Besari Bawa Kabar Duka, Lilis Yuliandini Sang Ibunda Meninggal Dunia
BACA JUGA:Gelaran MTQ Muba Berlanjut, Masuki Babak Semifinal dan Final
Polsek Keluang lalu berkoordinasi dengan Satuan Reskrim Polres Muba. Tulang belulang manusia itu lalu dibawa ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang. “Identitasnya belum diketahui, perlu dilakukan autopsi,” katanya.
Belakangan kemudian ada warga setempat yang mengaku kehilangan anaknya, sejak sekitar 10 hari yang lalu. "Pihak keluarga tidak melapor, tapi kami akan dalami. Untuk memastikannya, akan dilakukan tes DNA," terang Hendra.
Lanjut Hendra, orang tua tersebut menyebut pakaian yang ditemukan di TKP mirip dengan pakaian anaknya. "Meski demikian kami belum bisa memastikan, harus tes DNA dulu untuk pastinya," jelasnya lagi.
Kepala Desa (Kades) Cipta Praja, Zaenuri, membenarkan ada warganya yang kehilangan anak sejak 27 April 2024 lalu. “Kalau dari pakaiannya, menurut keterangan orang tuanya memang mirip. Tapi apakah benar itu orangnya atau bukan, kita menunggu dari kepolisian," ulasnya.
Zaenuri menambahkan, warga yang hilang tersebut bernama Temas Pratama (18). "Anaknya memang sering pergi gak bilang-bilang. Kadang kalau dia pergi, satu atau dua hari baru pulang," pungkasnya. (kur/air)