Bebas Bea Masuk Mobil Listrik Berlaku
PAMERAN: Mobil Wuling Air ev asal Tiongkok saat dipamerkan di atrium PTC Mall. Kini insentif bebas bea masuk mobil listrik impor sudah berlaku. FoTo: EVAN ZUMARLI/ SUMEKS--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menyebut merek-merek yang mendapatkan insentif bebas bea masuk untuk impor utuh (completely built up, CBU) mobil listrik harus membuktikan komitmen produksi dalam negeri.
Ketua I GAIKINDO, Jongkie Sugiarto menyebut para pemangku kepentingan harus meyakinkan merek-merek mobil listrik untuk segera merakit maupun memproduksinya di Indonesia. Hal ini sudah diatur oleh Perpres 79/2023 beserta aturan turunannya.
BACA JUGA:Kaum Muda Pilih Mobil Hybrid, Dibanding Mobil Listrik Berbasis Baterai
BACA JUGA:Pasar Mobil Listrik Alami Perlambatan
“Peraturannya boleh mengimpor CBU, tapi mengharuskan merek-merek tersebut untuk memproduksi di Indonesia setelah dua tahun,” katanya.
Perpres 79/2023 beserta Peraturan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal 6/2023 telah mengatur impor CBU hanya berlaku sampai 31 Desember 2025.
Setelahnya, para pabrikan yang sudah menerima insentif impor CBU tersebut diwajibkan untuk memproduksi lokal mobil listrik dengan tenggat waktu sampai 31 Desember 2027.
Melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca dagang otomotif mencapai US$ 952,94 juta sepanjang 2023. Itu turun 45,91 persen dibanding surplus 2022 yang menembus US$ 1,76 miliar.
Nilai ekspor untuk sektor otomotif dengan kode HS 87 tercatat mencapai US$ 11,15 miliar. Sedangkan untuk impor menembus US$ 10,19 miliar.
Di satu sisi, impor untuk mobil listrik tercatat menembus US$ 531,04 juta sepanjang 2023. Impor terbanyak berasal dari Korea dengan nilai US$ 328,31 juta, China senilai US$ 69,54 juta, Jerman US$ 68,51 juta, dan Jepang US$ 46,76 juta.
Rincian impor telah diatur melalui PMK 10/2023 dengan pos tarif 8703.80.17, 8703.80.18, dan 8703.80.19; dan pos tarif 8703.80.97, 8703.80.98, dan 8703.80.99. Beralih ke data Januari 2024, nilai impor CBU mobil listrik tercatat mencapai US$ 44,89 juta dengan impor China menjadi yang paling besar senilai US$ 21,47 juta.
BACA JUGA:Bidik 50 Ribu Mobil Listrik 2024, GAIKINDO: Ekonomi Harus Bagus Dulu
BACA JUGA:Produsen Bersaing Pamer Mobil Listrik
Disusul Korea dengan US$ 21,45 juta, Jerman US$ 1,46 juta, Inggris US$ 389.668, Vietnam US$ 56.356, Malaysia US$ 51 ribu, dan India US$ 12.052.