Pasar Mobil Listrik Alami Perlambatan

Mobil listrik Afeela saat dipamerkan di Consumers Electronics Show (CES) 2024 Las Vegas hasil kolaborasi Sony dan Honda.-Foto: autocar.co.uk-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pasar global mobil listrik melambat. Ini dapat dilihat dari dua raksaa produsen mobil sari Amerika Serikat (AS). Ford merevisi ekspektasinya terhadap F-150 Lightning, dan General Motors (GM) kembali mengukur pasar.

Sementara, produsen mobil lain Genesis kehilangan kepercayaan terhadap strategi kendaraan listriknya. Bahkan produsen mobil Tiongkok seperti HiPhi menghentikan produksi kendaraan listrik selama enam bulan.

Namun penjualan produk pabrikan Jepang tetap on track. Toyota telah lama menyuarakan keraguannya terhadap rencana pemerintah dan pesaing untuk melakukan upaya maksimal dalam pengembangan kendaraan listrik. Merek lain seperti Honda, Subaru, Nissan dan Mazda, tercatat agak enggan melakukan upaya maksimal dalam transformasi kendaraan listrik.

Dikutip dari Carscoops, secara kolektif otomotif Jepang memiliki firasat bahwa perlambatan penjualan EV akhirnya akan terjadi di pasar. Chief Financial Officer Nissan Motor, mengatakan minat pelanggan menentukan kecepatan pasar mobil listrik. “Mobil listrik bukanlah pertumbuhan linier, garis lurus. Itu akan naik turun. Namun dalam jangka panjang, hal itu akan tumbuh,” kata Ma.

BACA JUGA:Bidik 50 Ribu Mobil Listrik 2024, GAIKINDO: Ekonomi Harus Bagus Dulu

Ma menegaskan terbatasnya penggunaan kendaraan listrik tidak berarti Nissan kehilangan fokus terhadap masa depan mobil listrik. Meskipun perusahaan berfokus pada apa yang diinginkan konsumen, mereka akan melanjutkan rencana kendaraan listrik mereka, yang dimulai dengan pengumuman rencana lima tahun senilai dua triliun yen atau 13,2 miliar dolar AS untuk mempercepat elektrifikasi sejak tahun 2021.

CFO Honda Motor, Eiji Fujimura memperkirakan kemungkinan perlambatan pertumbuhan pasar kendaraan listrik, produsen mobil tersebut akan terus maju dengan kendaraan listriknya. Wakil Presiden Eksekutif Subaru Tomoaki Emori, mengklaim pertumbuhan telah dipertimbangkan ketika mereka membuat rencana elektrifikasi senilai 1,5 triliun yen atau 9,9 miliar dolar AS.

Sementara itu, Toyota mencatat rekor penjualan mobil bermesin hybrid mereka. Produsen mobil nomor satu dunia ini bersiap untuk mengirimkan 5 juta mobil berbahan bakar bensin-listrik pada tahun 2025.

BACA JUGA:Produsen Bersaing Pamer Mobil Listrik

CFO Toyota, Yoichi Miyazaki menyampaikan perusahaan akan terus berinvestasi pada kendaraan listrik di tengah-tengah krisis emisi. Strateginya dalam mengejar jajaran lengkap yang terdiri dari pembangkit listrik baterai-listrik, plug-in hibrid dan hidrogen. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan