Lima Hikmah Puasa Ramadan

Drs H Iksan Baidjuri MSi Tokoh Agama/Mantan Kepala Kemenag Muratara-Foto: Ist-

SUMATERAEKSPRES.ID - Perintah puasa menjadi salah satu yang utama disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw kepada para sahabat beliau. Terjadi di masa itu, berkelanjutan sampai kepada kita saat ini. Nabi Muhammad Saw menerangkan tentang keutamaan Ramadan, sekaligus menjawab hoax dari kalangan Yahudi yang mengklaim Islam ikut syariat puasa Yahudi.

Namun tudingan Yahudi ini dijawab Allah Swt melalui firmannya dalam surah Al Baqarah ayat 183: “Ya ayyuhalladzina amanu kutiba 'alaikumus-siyamu kama kutiba 'alallazina ming qablikum la'allakum tattaqun”. Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Ada banyak hikmah puasa yang dapat kita petik. Namun yang paling umum setidaknya ada lima poin penting. Pertama, puasa mendidik kita untuk merasakan perasaan orang lain. Yakni rasa lapas dan haus. Rasa itu tidak dididik secara teori,  

Itulah salah satu hikmah Ramadan. Tidak secara teori, tapi langsung kita rasakan dengan berpuasa. Seperti itulah rasa lapar yang dirasakan saudara-saudara kita. Lapar kita masih ada batas waktunya. Begitu azan Magrib berkumandang, kita akan bisa makan dan minum. Namun sebagian saudara-saudara kita yang mungkin dekat tempat tinggal kita, atau nun jauh di sana yang lapar tanpa batas waktu.

BACA JUGA:Menu Berbuka Puasa Gratis, Program Berbagi Nasi Bungkus dan Takjil di Vihara Dharmakirti

BACA JUGA:Cara Praktis Membuat Es Krim di Rumah, Mantap untuk Buka Puasa atau Menu Lebaran

Bisa saja, pagi mereka lapar, atau siang mereka lapar, dan besoknya mereka masih juga lapar. Tidak ada gunanya bicara lapar di seminar, tapi yang membicarakannya orang-orang yang kenyang.

Islam mengajarkan 'la yu’minu ahadukum' yang artinya: Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya sendiri. Kedua, puasa mendidik disiplin waktu. Saat sahur sebelum fajar dan berbuka selepas Magrib. 

Waktu itu yang sudah ditetapkan Allah Swt. Ramadan dikhususkan untuk umat Islam, dengan tujuan untuk menyerahkan diri sepenuhnya diri ke hadirat Allah Swt. Siapa pun orangnya, setiap muslim yang ada di timur, barat, selatan dan utara, disunahkan sahur sebelum fajar dan wajib berpuasa menahan diri hingga selepas azan Magrib.

Ketiga, puasa mendidik umat Islam agar penuh dengan kesabaran. Hawa nafsu adalah hak yang melekat pada seluruh manusia. Tapi jika hawa nafsu tidak dididik dan dilatih, maka akan membawa kita dalam jurang kehancuran.

BACA JUGA:Mengatasi Mager di Bulan Puasa: Ini Dia 7 Cara Ampuh untuk Lebih Produktif!

BACA JUGA:Ini Loh, 8 Ameka Menu Takjil Pas Banget Jadi Hidangan Buka Puasa

Keempat, kita diajarkan bagaimana orang-orang beriman itu melawan hawa nafsu. Pada saat bulan Ramadan, dengan sendirinya kita akan mampu menahan diri dari hal yang buruk dan haram. Setelah selesai Ramadan, insya Allah kita memiliki kontrol dan mampu menahan diri dari segala yang diharamkan Allah Swt.

Terakhir, selalu merasakan diri kita diawasi Allah Swt sehingga kita bisa menyerahkan diri sepenuhnya dan meninggalkan segala hal yang dilarangkan Allah Swt. Semoga di bulan suci Ramadan ini kita selalu diberikan hikmah dan kebaikan. Dan semoga Allah Swt menghapus dan mengampuni segala doa serta kesalahan yang sudah kita perbuat.(*/zul/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan