8-20 April, Siswa Libur Lebaran, Selama Puasa, Jam Belajar Dikurangi 10 Menit
BELAJAR: Suasana belajar mengajar para siswa di SD Negeri 189 Palembang. Selama Ramadan ini, jam belajar dikurangi 10 menit dari waktu normal.-foto : neni/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Selama bulan Suci Ramadan 1445 H, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tentu tak seperti hari biasa. Dari sisi waktu, dikurangi 10 menit tiap mata pelajaran.
Kebijakan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 421.3/0815/Disdik/2024. “Sejak 9 Maret hingga hari ini (13/3), libur menyambut Ramadan. Besok (14/3) masuk kembali. Tapi jam belajar dikurangi 10 menit,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, H Ansori ST MM.
Kemudian, jam kerja guru dan tenaga kependidikan (GTK) selama bulan Ramadan juga menyesuaikan dengan KBM. Bagi sekolah yang meneapkan konsel full day school, 5 hari sekolah, maka untuk Senin-Kamis masuk pukul 07.30 dan pulang 14.45 WIB.
Khusus Jumat, masuk pukul 07.30 dan pulang 11.00 WIB. Sedangkan untuk yang menerapkan enam hari sekolah, maka Senin-Kamis, masuk pagi pukul 07.30 hingga 13.45 WIB. Sedangkan yang masuk siang pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.
Untuk Jumat, siswa yang masuk pagi pukul 07.30 hingga 11.00 WIB. Sedangkan yang masuk siang pukul 13.30 hingga 16.00 WIB. Untuk Sabtu, siswa yang masuk pagi pukul 07.30 hingga 11.30 WIB, dan yang masuk siang pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.
BACA JUGA:Belajar Tentang Batasan yang Jelas Selama Bulan Puasa dari Kisah di Zaman Nabi
BACA JUGA:Buat Pelajar, Nih Ada 2.000 Kuota Beasiswa Belajar AI dari Amazon Web Service, Buruan Daftar!
“Untuk libur lebaran 8-20 April. Siswa masuk kembali sekolah 22 April 2024, langsung melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa," jelasnya.
Ketuntasan materi ajar yang telah ditetapkan pada kurikulum sekolah tetap menjadi perhatian dan tanggung jawab kepala sekolah dan guru. "Sekolah diminta menciptakan suasana yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa menjalankan ibadah puasa dengan baik," imbuh Ansori.
Pihak sekolah juga diimbau meniadakan kegiatan fisik yang dapat memberatkan siswa yang sedang menjalankan ibadah puasa. "Sekolah diminta menyusun rangkaian program kegiatan untuk meningkatkan keimanan dan ketagwaan terhadap Allah SWT, seperti salat berjemaah, pesantren kilat dan lainnya," tandasnya.
Alif, siswa SD di Palembang mengatakan, mulai masuk hari ini, di sekolahnya sudah diadakan pesantren Ramadan. "Jadwal kegiatan sudah ditentukan guru," ujarnya
Dalam pesantren Ramadan ada salat Dhuha bersama, tadarusan, dan ceramah. "Bahkan kami juga rencananya akan buat parcel bersama dengan teman-teman di sekolah," tuturnya.
BACA JUGA:Serius Belajar Hitung Volume, Persentase, hingga RAB-RKS
BACA JUGA:Jam Belajar Dipercepat 10 Menit, Tiap Pelajaran Pada Saat Bulan Ramadan