KACAU! Parpol di Muratara Protes karena Sejumlah Suara Pemilihan Mendadak Raib, Kok Bisa?

Geger terjadi di Kabupaten Muratara, Sumsel, ketika sejumlah partai politik (Parpol) mengungkap dugaan kecurangan dalam Pemilu.-Foto: Zulkarnain/sumateraekspres.id-

MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Geger terjadi di Kabupaten Muratara, Sumsel, ketika sejumlah partai politik (Parpol) mengungkap dugaan kecurangan dalam Pemilu.

Kejadian tersebut berpusat di TPS 07, Desa Beringin Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.

Para Parpol menggelar protes keras setelah sejumlah suara hasil pemilihan umum tiba-tiba menghilang saat proses pleno di tingkat PPK Kecamatan Rupit.

Zulkhoiri, Sekretaris DPD Partai Nasdem Muratara, menyampaikan keberatan mereka kepada Gakkumdu Kabupaten Muratara pada Senin (26/2) sekitar pukul 14.00 WIB terkait kejadian tersebut.

BACA JUGA:Bawaslu Muratara Terima 23 Laporan Pelanggaran Pemilu, Ini Rinciannya!

BACA JUGA:Undang Penyelenggara Pemilu, Kapolda Sumsel Beri Penegasan Ini Terkait Situasi Pasca Pemilu!

Berdasarkan hasil rekapitulasi C1 pleno dan C1 Salinan yang dipegang oleh saksi-saksi Parpol, suara untuk Partai Nasdem sebenarnya tercatat dalam hasil pemilihan di TPS tersebut.

Namun, saat proses penghitungan pleno di tingkat Kecamatan, suara tersebut menghilang secara misterius.

"Kejadian ini menunjukkan adanya penghilangan suara, terutama suara untuk Partai Nasdem saat pleno tingkat kecamatan PPK Rupit. Kami sudah mengajukan keberatan saat pleno PPK kecamatan, namun tidak ada penyelesaian dari pihak PPK Rupit," ungkap Zulkhoiri.

Meskipun telah diajukan keberatan, tidak dilakukan perhitungan ulang atau pembukaan kotak suara di TPS 07 Desa Beringin Rupit.

BACA JUGA:Bergerak! Bawaslu Empat Lawang Menindaklanjuti 8 Laporan Pelanggaran Pemilu

BACA JUGA:Hak Angket Tak Berdampak pada Hasil Pemilu, Pakar Hukum Minta Anies-Ganjar Legowo dan Hormati Pilihan Rakyat

Para pihak yang terlibat hanya disarankan untuk membuat surat keberatan atau nota keberatan sebagai tindakan selanjutnya.

Zulkhoiri melanjutkan, "Saksi-saksi kami juga membuat keberatan bersama dengan partai lain. Bukan hanya Partai Nasdem yang kehilangan suara, tapi juga partai lain seperti PKB, dan partai Buruh."

Dari kejadian tersebut, Zulkhoiri kuat menduga bahwa ada insiden atau kejadian penghilangan suara yang terjadi, terutama terkait dengan Partai Nasdem yang mereka laporkan kepada Bawaslu Muratara.

"Kami menuntut keadilan agar saat pleno tingkat kabupaten atau di KPUD, kotak suara TPS 7 dibuka dan suara dihitung ulang. Suara Partai Nasdem harus muncul kembali karena sangat menentukan," tegasnya.

Menurut Zulkhoiri, suara dari partai tersebut memiliki dampak besar terhadap perolehan suara secara keseluruhan.

Ketika suara tersebut berkurang, hal tersebut secara otomatis akan berpengaruh signifikan dalam perhitungan suara dengan partai lainnya.

"Iya, kita menuntut keadilan untuk mengembalikan suara yang hilang, baik dalam penentuan pemenang perolehan suara Partai maupun perolehan suara internal Partai," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Muratara, Khairul, bersama anggota komisioner Bawaslu divisi penindakan dan anggota Gakkumdu, telah menerima laporan tersebut dan akan melakukan pengkajian secara menyeluruh baik secara materiil maupun formal.

Sejumlah perwakilan Parpol juga terlihat bergerak di sekitar kantor Gakkumdu untuk membuat laporan mengenai pelanggaran Pemilu di wilayah Muratara.

"Laporan sudah kami terima dan akan kami kaji untuk diproses sesuai dengan syarat formal dan materiil," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan