Pernah Pimpin Serikat Buruh hingga Jadi Komisaris,Irma Suryani, Caleg Sumsel yang Bakal Menapak Senayan
Irma Suryani Chaniago SE MM, Caleg Sumsel yang Bakal Menapak Senayan (3)-Foto: Ist-
Irma Suryani Chaniago SE MM, Caleg Sumsel yang Bakal Menapak Senayan (3)
SUMATERAEKSPRES.ID - Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago SE MM berpeluang besar kembali ke Senayan. Data real count KPU sementara hingga kemarin (25/2), dia sudah mendapatkan 100.444 suara. Apa fokusnya ke depan?
Irma maju dari daerah pemilihan (Dapil) Sumsel 2 yaitu wilayah kabupaten/kota yakni Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Prabumulih, PALI, Muara Enim, OKU OKU TImur, OKU Selatan, Empat Lawang, Lahat, dan Pagaralam.
Saat ini dia masih aktif di Senayan. Menggantikan almarhumah Hj Percha Leanpuri sebagai anggota DPR-RI Pergantian Antar Waktu (PAW) sejak 7 Desember 2021 lalu. Dalam waktu singkat, sudah cukup banyak yang diperbuatnya di Komisi IX.
Komisi itu membidangi masalah kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan rakyat (kesra). Dia terkenal sebagai salah satu politisi perempuan yang dikenal vokal. Terutama dalam mengkritik kebijakan pemerintah.
Ia mencalonkan diri kembali sebagai wakil rakyat karena merasa masih ada beberapa program yang mesti dia tuntaskan lima tahun ke depan. Pertama, dirinya ingin menuntaskan permasalahan gizi buruk yang terjadi pada anak-anak usia dini. Termasuk gizi pada ibu-ibunya hamil agar tidak melahirkan anak dalam kondisi stunting atau mengalami pertumbuhan yang lambat dibandingkan dengan bayi normal.
BACA JUGA:Kalah Modal, Minim Caleg Potensial, Soroti Politik Curang
BACA JUGA:Suara 3 Caleg Senayan Lampaui 100 Ribu, Amro, Samantha, AW Noviadi
Irma mencatat anggaran stunting ini tidak sedikit. Pemerintah pusat menggelontorkan Rp3,4-3,7 triliun. Semua untuk keperluan penurunan angka stunting. Yang dikelola oleh BKKBN hanya sekian persen. Sisanya masuk ke beberapa kementerian. Seperti Kemenkes, Kemendes, Kemendagri, Bapenas, dan lainnya. “Namun penyaluran bantuannya tidak tepat. Seluruh Pemda se-Indonesia ini kurang aware,” kritiknya seperti dalam wawancara khusus dengan koran ini beberapa waktu lalu.
Paling penting lagi, dari anggaran itu, ada dana makanan pendamping berupa telur, ikan, susu, dan kacang hijau. Hanya saja, hingga hari ini Irma tidak melihat empat item yang disalurkan melalui posyandu itu secara rutin dilakukan. “Tidak kontinyu. Itu yang saya protes.”
Dia juga menyoroti soal data stunting yang menurutnya kurang tepat karena diambil dari data survei. Harusnya berdasarkan informasi dari Posyandu. “survei stunting kayak pemilu saja,” cetusnya.
Selain itu, wanita kelahiran Metro, Provinsi Lampung 6 Oktober 1965 ini juga akan fokus pada terciptanya lingkungan rumah dan jamban yang bersih dan sehat. "Karena keluarga yang sehat itu berasal dari lingkungan rumah dan sanitasi yang bersih dan sehat," ucap Irma yang pernah duduk sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019 ini.
Bidang pendidikan umum dan keagamaan juga tak luput dari perhatian alumni SMA Negeri 3 Palembang ini. Menurutnya, dua hak ini juga merupakan sektor yang terpenting dalam membangun kehidupan berbangsa dan beragama.