Batalkan Ijazah jika Tesis Terbukti Plagiat
PELATIHAN : Narasumber memberikan pengetahuan cara penulisan tesis bagi mahasiswa program Pascasarjana UPGRI di Aula H Aidil Fitri Syah.-foto : neni/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Demi mengantisipasi terjadinya plagiat dalam pembuatan tesis, Universitas PGRI Palembang (UPGRIP) memberikan pelatihan penulisan tesis bagi mahasiswa program Pascasarjana UPGRI di Aula H Aidil Fitri Syah Gedung Business dan Science Center, akhir pekan lalu (24/2).
Direktur Program Pascasarjana UPGRIP, Assoc Prof Dr Syaiful Eddy MSi CIQaR berharap peserta bisa memahami apa yang disampaikan narasumber karena dapat menjadi bekal saat menulis karya ilmiah tesis sehingga tidak menemui kesulitan nantinya. “Lewat materi bertema “Etika Penulisan Tesis”, kita harap mahasiswa menghindari plagiat dalam tulisan," ujarnya di sela acara.
Menurutnya, ada 184 mahasiswa Program Pascasarjana yang mengikuti kegiatan. Terdiri dari tiga prodi, yaitu Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Prodi Manajemen Pendidikan.
Dikatakan, dalam mencetak SDM berkualitas di tengah masyarakat, pihaknya konsen apa yang dihasilkan mahasiswa dan alumni harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan terutama dalam penulisan tesis sebagai salah satu syarat tugas akhir mahasiswa.
Pelatihan penulisan tesis untuk mencegah plagiat-foto : neni/sumeks
BACA JUGA:Kembali Lahirkan Sarjana Baru, FKIP UPGRIP Siap Terima Mahasiswa Pendidikan IPA
BACA JUGA:Kembali Lahirkan Sarjana Baru, Yudisium UPGRIP Berlangsung Khidmat
"Plagiarisme menjadi salah satu konsen program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang dalam menjadikan kualitas tesis mahasiswanya. Plagiarisme merupakan bentuk kejahatan dalam dunia akademis. Guna mengantisipasi hal itu kita menerapkan aturan pembatalan ijazah jika tesis yang dibuat mahasiswa jika terbukti plagiat," tukasnya.
Rektor UPGRIP, Dr H Bukman Lian MM MSi melalui Wakil Rektor II, Dr Yasir Arafat SE MM CIQaR mengatakan peserta pelatihan penulisan tesis agar memahami apa yang disampaikan semua narasumber karena akan menjadi bekal pada saat menulis karya ilmiah berupa tesis sehingga tidak menemui kesulitan nantinya. “Kami dari Rektorat mengapresiasi langkah Pascasarjana UPGRIP. Harapannya mahasiswa bisa memahami gaya penulisan tesis,” ucapnya.
Drs H Lukman Haris MSi, Wakil BPH PB PGRI pada UPGRIP mengatakan untuk menumbuhkan kepercayaan di masyarakat, pihaknya selalu menciptakan trust (kepercayaan) yang disesuaikan dengan kondisi kebutuhan bangsa, sesuai tujuan pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA:SMK PGRI 2 Palembang Terima Bantuan Kendaraan Praktik Mitsubishi Fuso Euro 4 dari PT KTB
BACA JUGA:Dorong Alumni Ikut PPG Prajabatan, 66 Sarjana FKIP Universitas PGRI Ikuti Yudisium Ke-147
Katanya, kondisi sekarang alumni dituntut bisa menyesuaikan era digital sekarang ini. "Kompetensi dulu dengan kompetensi sekarang berbeda, harus dibekali literasi dan teknologi," terangnya seraya mengatakan pihaknya terus mendukung kebijakan UPGRIP dalam melakukan terobosan menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
Selesai S2, kata dia, harus ada perubahan di tempat bekerja dan lebih maksimal. Kode etik guru mengatur hubungan guru dengan siswa, orang tua siswa, teman sejawat, teman profesi, hubungan organisasi profesi. S2 Magister Pendidikan harus memahami itu. "Ini tugas kita semua, jangan ada tenaga pendidik yang sudah S2 justru anak didiknya macam-macam," tandasnya. (nni/fad)