Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Masih Tinggi, Masyarakat Diminta Waspadai Jarak Aman

WASPADA : Masyarakat dimintai mewaspadai aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang mengalami peningkatan. Foto : IST--

BANDUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pusat Vulkanologi dan MItigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan aktivitas Gunung Api Semeru, Jawa Timur saat ini masih tinggi dan meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 km dari kawah karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

 

Masyarakat di sekitar G. Semeru diharapkan tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya letusan dan awan panas guguran G. Semeru. "Saat ini aktivitas vulkanik G. Semeru masih tinggi, didominasi gempa letusan, hembusan, guguran, dan tremor harmonik,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam Konferensi Pers Badan Geologi Informasi Terkini Aktivitas Gunung Api Semeru di Bandung, akhir pekan lalu.

 

Dikatakan, gempa vulkanik masih terekam secara intensif. Untuk itu, PVMBG meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

 

Selain lontaran batu pijar, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai keil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

BACA JUGA:6 Fakta Menarik tentang Gunung Krakatau: Letusannya Membuat Dunia Terjebak dalam Kegelapan Akibat Abu Vulkanik

BACA JUGA:Bukan di Jawa Apalagi Bali, Gunung Berapi Tertinggi di Indonesia Ternyata Ada di Pulau Ini

 

Meski mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, PVMBG masih menetapkan status G. Semeru masih tetap pada Level I atau Siaga. "Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 16 Februari pukul 09.00 WIB, tingkat aktivitas G. Semeru masih tetap pada Level I (Siaga)," jelas Hendra.

 

Diketahui, Gunung Api Semeru berlokasi di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mempunyai kawah aktif Jonggring-Seloko di sisi tenggara Puncak Mahameru. Erupsi G. Semeru umumnya erupsi abu bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3-4 kali setiap jam.

 

Letusan tipe vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk. Selanjutnya terjadi letusan bertipe strombolian yang biasanya diikuti dengan pembentukan kubah dan lidah lava baru.

 

Pada saat terjadi erupsi eksplosif biasanya diikuti oleh terjadinya aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah yang lebih rendah dan arah alirannya sesuai dengan bukaan kawah dan lembah-lembah di G. Semeru. (fad)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan