Mengenal Tanaman Stevia, Pemanis Alami yang Menyehatkan
STEVIA: Salah satu gula alami yang aman dikonsumsi penderita diabetes adalah gula ekstak stevia. FOTO: bacakoran--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Tanaman Stevia dikenal juga sebagai candyleaf, sweetleaf, atau sugarleaf dalam bahasa Inggris, adalah sumber manis alami yang ekstrak daunnya digunakan sebagai pengganti gula. Tanaman ini berasal dari wilayah-wilayah lembap dan basah di Brasil dan Paraguay.
Stevia rebaudiana, tanaman yang memberikan kita manis alami, berasal dari beberapa wilayah Brasil dan Paraguay yang memiliki lingkungan lembap dan basah. Sejak zaman dahulu, tanaman ini telah menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat setempat.
BACA JUGA:Ini Cara yang Dilakukan untuk Mendapatkan Melon dengan Rasa Manis
Sejak tahun 1960-an, budidaya Stevia secara komersial telah menyebar ke Jepang, Asia Tenggara, Amerika Serikat, dan bahkan ke daerah beriklim tropis ringan seperti di daerah perbukitan Nepal atau India, khususnya wilayah Assam. Tanaman ini lebih menyukai kondisi hangat, lembap, dan cerah.
Stevia adalah tanaman musiman yang tumbuh setinggi 30–60 sentimeter. Batangnya bulat, berbulu, bercabang banyak, dan berwarna hijau. Yang paling menonjol adalah daunnya yang berbentuk bulat telur, memanjang, dan tumbuh sepanjang batang dalam jajarannya. Bunganya berwarna putih dengan aksen ungu muda dan tidak berbau.
Bunganya biasanya dipangkas untuk meningkatkan rasa manis pada daunnya. Selain di tempat-tempat lembap, Stevia juga dapat ditemukan di habitat semi kering, mulai dari padang rumput hingga daerah pegunungan. Di habitat semi kering ini, tanaman menghasilkan biji, meskipun hanya sebagian kecil yang akan berkecambah.
BACA JUGA:Manis Asam Sehat: 5 Cara Menyajikan Buah Zuriat yang Lezat dan Bergizi, Cobain Yuk!
BACA JUGA:Pahami Manfaat dan Khasiat Kayu Manis bagi Kesehatan
Sebelum menjadi terkenal di seluruh dunia, Stevia telah digunakan selama berabad-abad oleh masyarakat Guarani di Brazil dan Paraguay. Masyarakat Guarani menyebutnya “ka’a he’e” yang berarti “ramuan manis.” Mereka menggunakan Stevia untuk mempermanis teh yerba mate lokal, sebagai obat, dan sebagai camilan manis.
Di 1899, ahli botani Moisés Santiago Bertoni pertama kali menggambarkan tanaman tersebut tumbuh di Paraguay Timur dan mengamati rasanya yang manis. Ketika ekstrak daunnya diolah menjadi bubuk, Stevia digunakan sebagai pengganti gula di sebagian besar negara maju.
Rasa manis pada Stevia berasal dari senyawa kimia yang disebut steviol glikosida. Terutama, stevioside dan rebaudioside adalah senyawa-senyawa utama yang memberikan rasa manis pada tanaman ini. Keunikan terbesar adalah bahwa Stevia memiliki rasa manis yang 200–300 kali lebih kuat dibandingkan dengan gula tebu.
Yang lebih menarik, Stevia hampir tidak mengandung kalori. Ini menjadikannya alternatif yang menarik bagi mereka yang ingin menjaga berat badan dan menghindari asupan kalori berlebihan. Manfaat Stevia Pemanis Alami Bagi Kesehatan
BACA JUGA:Ga Cuma Manis dan Enak, Ternyata Buah Kurma jadi Kunci Kecerdasan, Kok Bisa Sih?
1. Alternatif Gula Sintetis yang Aman
Selain rendah kalori, Stevia juga tidak bersifat karsinogen. Ini membuatnya menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang ingin menghindari gula sintetis yang berbahaya bagi kesehatan.
2. Potensi sebagai Bahan Baku Pemanis Alami
Tanaman Stevia memiliki potensi besar sebagai bahan baku pembuatan pemanis atau gula alami yang ramah kesehatan.
Gula Stevia memiliki kelebihan, yaitu tidak bersifat karsinogen dan juga rendah kalori.
Budidaya Tanaman Stevia Pemanis Alami