Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID - Menanam laos bagi sebagian besar masyarakat seputar Mata Merah, Kecamatan Kalidoni Palembang, merupakan nilai tambah ekonomis dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Bahkan khususnya daerah berbatasan Merah Mata, Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin, menanam Laos menjadi tanaman utama untuk meneruskan hidup mereka. 

Bagi Mujiani (88), warga  Jalan Taqwa Mata Merah, Sungai Jawi RT.28 RW.07 Keluragan Sei Selincah Kecamatan Kalidoni, menanam laos ataupun sayur mayur sudah menjadi nadinya.

Di lahan kurang lebih 0,5 hektare miliknya dia menanam sayur sebagai pendamping tanaman utama, laos. Lainnya ia menanam kacang panjang menurutnya tidak membutuhkan waktu lama. Kurang lebih dua bulan kacang panjang yang dia tanam sudah bisa dipanen.

BACA JUGA:Ini Dia 8 Sayuran yang Mengandung Vitamin K Tinggi, Bagus untuk Kesehatan Tubuh juga Tulang

BACA JUGA:Ingat Ya, 6 Sayuran Ini Tidak Boleh Dipanaskan Kembali

Pemanenan pun berulang ulang,hingga 2.bulan ke depan.  Harga kacang panjang sendiri untuk saat ini dikisaran Rp 18 ribu per kilo. Namun dirinya menjual kacang panjang yang dia tanam kisaran Rp 16 ribu per kilogramnya. Tak banyak yang dia hasilkan sekali panen, namun mampu untuk menutupi biaya hidup sehari-hari. 

Akan berbeda denga  laos, kata Mujiani. Dimana tanaman laos merupakan tanaman panjang umur. "Laos itu sekali tanam. Tetapi hidupnya puluhan tahun. Semakin kita panen biasanya akan semakin lebat kembali tumbuh," kata dia. Uniknya lagi tanaman laos, tidak memerlukan pupuk tambahan. Jadi sekali tanam dibiarkan saja dia akan hidup.

Hanya saja ketika kemarau panjang datang, memang laos harus disiram. "Kalau tidak kita siram tanamannya akan kerdil. Tumbuhnya pun sulit, sehingga pemanenan juga akan ikut terhambat," kata dia. Dalam pemasaran mbah Mujiani, tidak susah hati. Ketika panen tiba, ada banyak orang yang datang untuk membeli sayur yang dia tanam. (Iol/lia)