Jenazah Hilang, 3 Penumpang Tewas, Hujan Lebat, Speedboat Tabrak Perahu Ketek di Perairan Tanjung Serai
KARAM : Speedboat Sinar Agung yang karam usai menabrak perahu ketek di perairan Tanjung Serai, Desa Bunga Karang, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, Sabtu (3/2). Tiga orang tewas dalam insiden ini. Dua orang belum ditemukan, termasuk satu jenazah anak kec-Foto: Ist-
MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID - Speedboat Sinar Agung dengan mesin 40 PK bertabrakan dengan perahu ketek Adi Sandrego bermuatan kelapa. Kecelakaan itu terjadi di perairan Tanjung Serai, Desa Bunga Karang, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin.
Tabrakan maut itu terjadi Sabtu (3/2), pukul 23.00 WIB. Ada 3 penumpang speedboat itu yang tewas. Jenazah anak kecil yang dibawa juga tenggelam dan belum ditemukan. Dua orang lainnya masih hilang dan 4 penumpang lain selamat.
Bagaimana kronologisnya? Informasi yang dihimpun, jelang tengah malam itu, speedboat Sinar Agung yang disopiri (serang) Sudarno (40) membawa jenazah Acha, anak Triono yang meninggal di rumah sakit.
Ikut dalam speedboat itu, Triono dan 8 anggota keluarga serta kerabatnya. “Speedboat bermuatan 9 orang termasuk satu jenazah itu bertolak dari dermaga PU Desa Bunga Karang, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin menuju Primer 8 Kecamatan Lalan, Muba,” kata Kasat Polairud Polres Muba, Iptu Imam Shokibi.
BACA JUGA:Hujan Lebat, Speedboat Tabrak Perahu Getek hingga Terbalik, Ini Penjelasan Camat Lalan
BACA JUGA:Speedboat Pembawa Jenazah Terbalik di Lalan, Tiga Tewas, Tiga Belum Ditemukan
Saat melintasi perairan Tanjung Serai, speedboat itu bertabrakan dengan perahu ketek bermuatan kelapa dinakhodai Hardi (24), yang bertolak dari Sungai Bungin Banyuasin.
Speedboat yang ditumpangi para korban pecah dan karam di lokasi tabrakan. "Kami melakukan pencarian terhadap 3 korban laka air tersebut yang belum ditemukan. Sedangkan 3 penumpang yang meninggal dibawa ke puskesmas dan 5 orang yang selamat namun terluka ke rumah sakit," jelasnya.
Diketahui, 3 penumpang yang tewas dalam kecelakaan speedboat dengan perahu ketek itu yakni Sumiyem (ibu Triono), Winarni (ayuk Triono) dan Dwi (bidan), istri Amal, guru SMP 1 Lalan.
Sedangkan penumpang yang selamat dalam insiden itu, Triono (guru SDN Mekar Jaya), Juandi (adik ipar Sriyono), Nando (Fery Putra), Sunyoto (adik Ngadimin) dan Darno (serang speedboat). Adapun tiga orang yang masih hilang dan belum ditemukan yaitu Eko (anak Sriyono), Gunadi (kakak triono) dan jasad Acha (anak Triono).
Informasi dari tim Basarnas, pada saat tabrakan terjadi, sedang hujan deras. Diduga, serang speedboat tidak bisa melihat jelas perahu ketek yang melintas di depan. Tim SAR masih lakukan pencarian dua penumpang dan satu jenazah yang hilang tenggelam di lokasi kejadian.
BACA JUGA:Terjun dari Speedboat Mati Mesin, Parulian Mengapung Depan Galangan Kapal
BACA JUGA:Gara-Gara Panik Mesin Speedboat Mati, 2 Penumpang Terjun ke Sungai Musi, Bagaimana Nasibnya?