6 Perkataan Saat Wawancara Kerja yang Harus Dihindari
6 Perkataan Saat Wawancara Kerja yang Harus Dihindari. FOTO: Canva--
SUMATERAEKSPRES.ID - Proses wawancara kerja seringkali menjadi tahap krusial dalam perjalanan mencari pekerjaan. Namun, tanpa disadari, beberapa kalimat yang diucapkan oleh para pelamar dapat menjadi senjata bumerang yang menghancurkan kesempatan mereka untuk mendapatkan posisi yang diinginkan.
Berikut adalah 6 kalimat penghancur wawancara kerja yang harus dihindari:
1. "Kantor terakhir saya sangat toxic"
Menyebutkan pengalaman negatif di kantor sebelumnya dapat memberikan kesan buruk kepada calon pemberi kerja. Lebih baik fokus untuk menjelaskan pembelajaran yang didapat dari pengalaman tersebut, seperti cara menghadapi konflik atau mengelola situasi yang sulit.
2. "Saya tidak punya banyak pengalaman, tapi..."
Meskipun kejujuran penting dalam wawancara, mengakui kekurangan tanpa memberikan solusi atau fokus pada kelebihan yang dimiliki dapat membuat kesempatanmu sirna. Lebih baik fokus untuk menjelaskan kekuatan dan keahlian yang relevan dengan posisi yang dilamar.
BACA JUGA:6 Kota yang Sering Jadi Pilihan Masyarakat Indonesia untuk Bekerja
BACA JUGA:4 Tips Efektif untuk Terhindar dari Kantuk Saat Bekerja, Agar Produktivitas Maksimal!
3. "Ada di CV saya."
Merujuk kepada CV saat ditanya pertanyaan mendalam oleh recruiter dapat memberikan kesan bahwa kamu tidak bersedia untuk menjelaskan lebih lanjut atau kurang percaya diri. Sebaliknya, gunakan kesempatan ini untuk memberikan informasi tambahan yang tidak tercantum di CV, seperti pengalaman belajar dari proyek tertentu atau pencapaian yang signifikan.
4. "Saya ingin memulai bisnis sesegera mungkin."
Mengungkapkan niat untuk memulai bisnis dapat memberikan kesan bahwa kamu hanya mengincar gaji dan bukan komitmen jangka panjang dengan perusahaan yang dilamar. Lebih baik fokus untuk menunjukkan kesediaanmu untuk berkontribusi dan berkembang dalam perusahaan tersebut.
5. "Saya akan lakukan apapun."
Menggunakan kalimat seperti ini dapat memberikan kesan bahwa kamu tidak memiliki fokus atau tujuan yang jelas dalam karirmu.