Rokok- Alkohol Picu Disfungsi Ereksi

Dokter Spesialis Bedah, Konsultan Bedah Urologi KSM Bedah RSMH, dr Marta Hendry SpU(K) MARS,-FOTO: IST-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dokter Spesialis Bedah, Konsultan Bedah Urologi KSM Bedah RSMH, dr Marta Hendry SpU(K) MARS, mengatakan, disfungsi ereksi (impotensi) terjadi ketika pria tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk dalam melakukan hubungan seksual yang memuaskan, hal ini berlangsung paling tidak dalam 3 bulan terakhir.

"Disfungsi ereksi dapat terjadi akibat penyakit fisik atau medis, perubahan hormonal  dan  faktor psikologis. Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh stres, rasa bersalah terhadap pasangan, rasa tidak percaya akan performa atau kemampuan seksual, penyakit penyakit seperti DM, hipertensi, kolesterol tinggi, stroke, gangguan persyarafan, kebiasaan merokok, minum alkohol dan narkotika serta trauma pada tulang panggul," ujarnya.

Dikatakannya, gejala utama disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan pria untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual. "Orang yang mengalami  disfungsi ereksi gairah seks bisa tidak berkurang, tetapi kemampuan untuk mengalami ereksi menurun," jelasnya.

BACA JUGA:Deretan Keajaiban Kunyit: Mengupas Kekayaan 7 Senyawa untuk Kesehatan Optimal!

BACA JUGA:7 Minuman yang Menyehatkan Ginjal dan Mencegah Penyakit Serius, Yuk Kita Minum yang Sehat-Sehat!

Menurutnya, ada berbagai hal yang bisa menyebabkan impotensi. Seperti Gangguan yang membuat aliran darah menuju Mr P berkurang. Kerusakan saraf Mr P yang bisa diakibatkan oleh operasi daerah panggul  (seperti operasi prostat, rektum), terapi radiasi, diabetes melitus, hipertensi, hiperkolesterol dan penyakit tulang belakang.

Kemudian juga akibat gangguan hormone, seperti pada orang tua yg mengalami andropause dimana terjadi penurunan kadar hormone testosterone, atau pada pasien pasien kanker prostat yang dilakukan terapi hormonal sehingga hormone testosterone turun.

"Beberapa kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok dan minum minuman beralkohol juga bisa memicu terjadinya disfungsi ereksi. Selain itu, ada beberapa jenis obat-obatan tertentu yang juga bisa menyebabkan gangguan seksual ini bila dikonsumsi dalam waktu yang lama. Obat-obatan tersebut, antara lain antihipertensi, antidepresan, beberapa obat penenang, diuretik, dan obat-obatan terlarang,"urainya.

Lebih jauh dijelaskan, untuk pengobatan pasien yang menderita disfungsi ereksi pertama harus dievaluasi untuk setiap kondisi fisik, status hormonal dan psikologis yang mendasarinya. Jadi pengobatannya berdasarkan kondisi atau faktor yang mendasari terjadinya disfungsi ereksi. 

BACA JUGA:Yuk, Gali Kekayaan Nutrisi dan Jelajahi Kandungan Sehat dalam Bunga Matahari! Apa Saja Nih?

BACA JUGA:Minyak Bunga Matahari: Segudang Keajaiban Kesehatan dalam Sejumput Nutrisi Emas, Cobaan Yuk!

Untuk disfungsi ereksinya sendiri dapat dilakukan terapi yang dimulai dengan terapi lini pertama yang berupa edukasi seks, kemudian obat-obat yang dimakan yang mengandung sildenafil atau tadalafil atau vardenafil dan alat vakum penis.

"Kalau lini pertama tidak berhasil dapat dilanjutkan lini kedua dengan obat yang disuntikkan ke batang penis. Kalaupun lini kedua tidak berhasil, maka dapat dilakukan terapi lini ke 3 berupa tindakan operasi vaskuler atau pemasangan protesis atau implan penis," ungkapnya lagi. 

Paling penting adalah mencegah sebelum terjadinya penyakit ini. Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah, pertama pola hidup sehat sejak muda, hindari rokok, minuman keras dan obat terlarang. Kedua, berpikir positif dan tidak mudah stres. Ketiga, olahraga yang cukup minimal 30 menit sehari, 3 kali dalam seminggu. Keempat, makan makanan bergizi dan berimbang. Kelima, menjaga berat badan ideal dan keenam, bersikap jujur pada pasangan. (nni/lia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan