Pahami Bila Anda Terkena Alergi Makanan. Tak Sembuh ke Dokter

ALERGI MAKAN : Ketika sistem kekebalan tubuh keliru akibat alergi makan maka dianggap protein di dalam makanan tertentu sebagai ancaman bagi tubuh.--

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru menganggap protein di dalam makanan tertentu sebagai ancaman bagi tubuh.

Tubuh pun memberi respons dengan melepaskan antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE), guna menetralisir pemicu alergi (alergen) di dalam makanan tersebut.

Ketika seseorang kembali mengonsumsi makanan tersebut meski hanya sedikit, IgE akan merangsang tubuh untuk mengeluarkan senyawa kimia yang disebut histamin ke aliran darah. Histamin inilah yang menyebabkan timbulnya gejala alergi.

Alergi makanan biasanya berlangsung sejak masa kanak-kanak, tetapi kadang juga baru muncul ketika seseorang sudah dewasa. Adapun jenis makanan yang memicu alergi cenderung berbeda pada orang dewasa dan anak-anak.

BACA JUGA:7 Manfaat Konsumsi Jintan Hitam, Bila Memiliki Alergi, Sebaiknya Konsultasikan ke Dokter Sebelum Konsumsi

BACA JUGA:Waspada Alergi hingga Penyakit Serius: Inilah Panduan Menghadapi Bahaya Bulu Kucing dengan Bijak!

Pada orang dewasa, reaksi alergi bisa muncul setelah mengonsumsi makanan seperti ikan, kerang, udang, kepiting, kacang-kacangan.
 
Sedangkan pada anak-anak, makanan yang umum menyebabkan alergi antara lain kacang, gandum, kedelai, telur, susu sapi. Belum diketahui mengapa beberapa kasus alergi makanan baru muncul saat usia dewasa.

Alergi makanan lebih berisiko dialami oleh orang yang menderita alergi lain, seperti rhinitis alergi atau asma. Orang yang sudah terkena alergi pada satu jenis makanan juga lebih rentan menderita alergi pada jenis makanan lain.

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang alergi makanan seperti usia di bawah 5 tahun, memiliki keluarga yang menderita riwayat alergi, seperti biduran atau asma, gejala Alergi Makanan

BACA JUGA:Sumsel Perlu RS Spesialis Alergi

BACA JUGA:Seputar alergi Debu, Penyebab Hingga Cara Mengatasinya

Pada sebagian orang, alergi makanan dapat menyebabkan penderitanya merasa tidak nyaman, meski tidak terlalu parah. Gejala sering kali muncul dalam beberapa menit sampai 2 jam setelah mengonsumsi makanan pemicu alergi.

Gejala alergi makanan yang muncul sama dengan reaksi alergi pada umumnya, akibat pilek atau hidung tersumbat, ruam kulit yang terasa gatal, Gatal di mulut, tenggorokan, mata, dan di bagian tubuh lain.

Kemudian, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan (angioedema), sulit menelan dan berbicara, mengi atau bengek, sesak napas.

Penderita alergi makanan juga dapat merasakan gejala di saluran pencernaan, seperti sakit perut, diare, mual, dan muntah. Gejala tersebut bisa juga disebabkan oleh intoleransi makanan.

BACA JUGA:Mengapa Autoimun dan Alergi Semakin Meningkat? Begini Penjelasan Ahli

BACA JUGA:Kenali Gejala agar Pengobatan Tepat, Alergi- Autoimun, Mirip tapi Beda

Karena itu, periksakan diri atau anak ke dokter bila muncul gejala di atas setelah mengonsumsi makanan tertentu dan beri tahu dokter jenis makanan tersebut.

Pada beberapa orang, alergi makanan dapat memicu reaksi alergi serius yang disebut anafilaksis.

Berikan suntikan epinephrine dan segera bawa ke IGD bila melihat seseorang mengalami gejala anafilaksis, seperti jantung berdebar, pusing dan pandangan gelap, keringat dingin, hilang kesadaran.

Konsultasikan dengan dokter anak mengenai kemungkinan anak terkena alergi dan hal yang perlu diwaspadai apabila terdapat keluarga yang menderita penyakit alergi, seperti alergi makanan, asma, atau rhinitis alergi.

BACA JUGA:4 Cara Alami Atasi Gatal Alergi, Nomor 3 Paling Mudah

BACA JUGA:Cara Atasi Alergi Terhadap Udara Dingin

Untuk menentukan alergi makanan, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien, makanan yang dikonsumsi sebelum gejala muncul, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya.

Setelah itu, pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk membedakan gejala alergi makanan dengan gejala pada kondisi lain.

Selanjutnya, dokter akan menjalankan tes alergi yang meliputi tes alergi kulit.

Dalam tes alergi pada kulit, kulit pasien akan ditusuk dengan jarum kecil. Setelah itu, dokter akan memasukkan sedikit protein pada makanan yang diduga menyebabkan alergi ke area kulit yang ditusuk tadi untuk melihat reaksinya.

BACA JUGA:Ciri Anak Alergi Susu Sapi dan Solusi yang Perlu Dilakukan untuk Mengatasinya

BACA JUGA:Hati-Hati, Mengkonsumsi Makanan Bakar dapat Menyebabkan Kanker, Simak 6 Risiko Bahayanya

Kemudian, tes darah. Sampel darah pasien akan diambil untuk mengukur kadar imunoglobulin E (IgE) spesifik. Bila kadar IgE yang terkait makanan tertentu cukup tinggi dalam darah pasien, artinya pasien memiliki alergi terhadap makanan tersebut.

Terus, tes makanan. Pasien akan diminta menghindari jenis makanan yang diduga menjadi penyebab alergi selama 1-2 minggu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan