7 Golongan yang Mampu Melalui Jembatan Shiratal Mustaqim, Semoga Itu Kamu

Ilustrasi jembatan Shiratal Mustaqim-Foto: Net (Muslim)-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Jembatan, sebuah struktur yang tidak asing bagi kita sebagai manusia.

Namun, tahukah Anda bahwa tak hanya di dunia ini, Allah subhanahu wa ta'ala juga menciptakan sebuah jembatan yang harus dilalui umat manusia di Akhirat, Jembatan Shiratal Mustaqim yang terbentang di atas neraka Jahanam.

Al-Quran Surat Maryam Ayat 71 menegaskan bahwa setiap individu akan melewati Jembatan Shiratal Mustaqim.

"Tidak ada seorang pun di antaramu yang tidak melewatinya (sirat di atas neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah ketentuan yang sudah ditetapkan" (QS Maryam: 71).

BACA JUGA:Waspada! Banjir di Muratara Picu Kerusakan Jalan dan Jembatan, Ini Lokasinya

BACA JUGA:Viral Todong Wisatawan di Jembatan Ampera, Kondisi Mabuk Minta Uang Rokok

Jembatan ini tidak sembarangan, digambarkan sebagai lintasan yang tajam, licin, dan menggelincirkan. Tidak semua umat manusia bisa melaluinya dengan mudah, karena kondisinya tergantung pada amalan mereka di dunia.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah hadis menggambarkan kehalusan dan keketajaman Jembatan Shiratal Mustaqim, "Jembatan itu lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang" (HR Muslim).

Menurut riwayat ath-Thabrani dari Ibnu Mas‘ud, Rasulullah juga menjelaskan kondisi umat manusia yang melintasinya.

Ada yang melintas secepat petir, angin, kuda, orang berlari, orang berjalan cepat, hingga yang terakhir, seorang yang telah terbakar api namun diantarkan Allah ke dalam surga berkat karunia, kemuliaan, dan rahmat-Nya.

BACA JUGA:Mencengangkan, Ini 10 Fakta Yang Belum Banyak di Ketahui Soal Jembatan Ampera!

BACA JUGA:Sudah Punya Jembatan Gantung Terpanjang di Sumatera, Justru Akses Ini yang Dinantikan Warga Desa

Dalam kitab Syu'abul Iman karya Imam al-Baihaqi, dijabarkan tujuh golongan orang yang melewati Jembatan Shiratal Mustaqim dengan cara yang berbeda:

Ash-Shiddiquun: Orang-orang jujur melaluinya seperti kilat, dengan kecepatan yang memungkinkan mereka melewati jembatan tersebut dengan sangat cepat.

Al-'Alimuun: Orang-orang yang berilmu melintas seperti angin kencang, menunjukkan pemahaman dan kebijaksanaan mereka.

Al-Budala'u: Para kekasih Allah SWT melewati jembatan ini seperti burung terbang, mengekspresikan kebebasan spiritual mereka.

Syuhada: Orang-orang yang mati syahid melewati jembatan ini seperti kuda, dengan kecepatan dan ketegasan.

Al-Hujjaj: Pelaksana haji berjalan selama satu hari penuh, menunjukkan pengorbanan dan komitmen mereka terhadap ibadah haji.

Al-Muthii'un: Orang-orang taat berjalan selama satu bulan, menunjukkan kesabaran dan ketaatan mereka terhadap perintah Allah.

Al-'Aashuun: Orang-orang durhaka berjalan di atas jembatan dengan gemetar, mencerminkan ketakutan dan kegelisahan mereka.

Dari paparan di atas, terlihat bahwa amal ibadah di dunia memegang peran kunci dalam kelancaran melewati Jembatan Shiratal Mustaqim.

Namun, penting untuk diingat bahwa ibadah seharusnya dilakukan dengan ikhlas, tanpa sombong, ria, atau ingin mendapat pujian.

Semoga kita dapat memetik hikmah dari gambaran ini dan menjadi manusia yang termasuk dalam golongan yang Allah mudahkan melewati Jembatan Shiratal Mustaqim. Walahu'lam bisowaf. (Nsw)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan