Hutama Karya Konsisten Menjadi Pengembang Insfrastruktur Terkemuka
Hutama Karya mencatatkan kinerja keuangan positif pada tahun 2023 (unaudited) dengan mencetak laba bersih sebesar Rp1,66 triliun atau meningkat 215,31% dibandingkan tahun 2022. -Foto: Hutama Karya-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) menandai tahun 2023 sebagai babak baru dari transformasi yang dilakukan secara menyeluruh pada kinerja keuangan dan bisnis, bidang digitalisasi konstruksi, hingga branding perusahaan.
Hutama Karya mencatatkan kinerja keuangan positif pada tahun 2023 (unaudited) dengan mencetak laba bersih sebesar Rp1,66 triliun atau meningkat 215,31% dibandingkan tahun 2022.
Dari sisi pendapatan, Hutama Karya mencatatkan sebesar Rp 27,78 triliun pada tahun 2023.
“Keberhasilan Hutama Karya dalam melakukan aksi korporasi melalui kerja sama investasi bersama Indonesia Investment Authority (INA) atas dua ruas tol di Sumatra menjadi tonggak keberhasilan atas kinerja positif yang diraih Hutama Karya pada tahun 2023,” ujar Budi Harto, Direktur Utama Hutama Karya dalam keterangan persnya, baru-baru ini.
BACA JUGA:HUT KE 63, Hutama Karya Gelar Lomba karya Jurnalistik Dan Photo
BACA JUGA:Hutama Karya Terus Askelerasi Mega Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)
Dia menambahkan, Hutama Karya membukukan kinerja positif setelah melakukan kerja sama investasi melalui 2 (dua) ruas jalan tol yakni Medan – Binjai (16,8 km) dan Bakauheni – Terbanggi Besar (140,9 km) dengan total transaksi senilai Rp 20,5 triliun pada Juni 2023 lalu.
Kegiatan kerja sama investasi ini berdampak baik bagi perusahaan utamanya dari sisi kinerja keuangan dengan pengurangan bunga bunga dan cicilan pokok perusahaan pada tahun 2025.
Selain itu, perusahaan membukukan EBITDA tahun 2023 sebesar Rp 4,1 triliun atau meningkat 17,44%, sedangkan ekuitas perusahaan mencapai Rp 115,33 triliun atau tumbuh hingga 36,04%.
Hutama Karya menduduki posisi peringkat 8 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia dari sisi aset dengan total sebesar Rp 170,37 triliun atau meningkat 8,96%," ujar dia.
BACA JUGA:Persiapan Libur Nataru, Hutama Karya Operasikan 7 Gerbang Tol. Mana Saja ?
BACA JUGA:Selain Smart Lamp di JTTS, Hutama Karya Kembangkan Inovasi Canggih Ini di Tol Terpeka. Penasaran?
Tidak hanya itu, sejalan dengan 5 Prioritas Kerja Presiden RI Joko Widodo Periode 2019 – 2024, di antaranya terkait mempercepat.
Lalu melanjutkan pembangunan infrastruktur, Hutama Karya juga berhasil menyelesaikan sejumlah proyek strategis di Indonesia yang dapat mendukung interkoneksi infrastruktur antar kawasan.
Lebih lanjut, Budi menyebutkan secara rinci portofolio proyek yang berhasil dirampungkan, termasuk diantaranya Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Hingga Desember 2023, akumulasi panjang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah dibangun oleh Hutama Karya mencapai 951 km. Sementara itu, puluhan proyek infrastruktur jasa konstruksi lainnya juga berhasil dirampungkan,” katanya.
Deretan jalan tol yang selesai pada tahun 2023 ialah Jalan Tol Sigli Banda – Aceh Seksi 5 & 6 Blang Bintang – Baitussalam (13 km); Jalan Tol Indrapura – Kisaran Seksi Indrapura – Lima Puluh (15 km); Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Stabat – Tanjung Pura (27 km); Jalan Tol Indralaya – Prabumulih (65 km); Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat Seksi Tebing Tinggi – Indrapura (20,4 km) & Seksi Junction Tebing Tinggi (7 km). Dari sejumlah jalan tol yang selesai, Hutama Karya berhasil mengoperasikan dan meresmikan 7 ruas jalan tol tersebut.
Sedangkan puluhan proyek rampung sepanjang tahun 2023 meliputi proyek Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Pasca Gempa Cianjur Paket 12, Bendungan Ameroro Paket II di Sulawesi Tenggara, Universitas Pendidikan Indonesia Tahap 2 di Bandung, JDU SPAM Regional Mebidang di Sumatera Utara, Jembatan Kretek II di Yogyakarta.
Lalu, Proving Ground Bekasi, Aesthetic Center RSUP Sanglah di Bali, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Mandalika untuk mendukung perhelatan MotoGP di Lombok beberapa waktu lalu.
Serta Jalan Muri – Kwatisore yang rampung tiga bulan lebih awal guna membuka konektivitas masyarakat di Papua Barat.
Jadi melanjutkan, nilai kontrak konstruksi pada tahun 2023 mencapai Rp 30,79 triliun dengan kontribusi terbesar dari proyek Jalan dan Jembatan.
Nilai ini meliputi Kerjasama Operasional (KSO) sebesar Rp 9,23 triliun, dan Non-KSO sebesar Rp 21,55 triliun.
Terdapat 43 proyek yang masih dalam proses konstruksi terdiri dari 12 Proyek EPC, 8 Proyek Gedung, dan 23 Proyek Infrastruktur yang tersebar hampir diseluruh Indonesia. Proyek yang berjalan.