https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tradisi Sanjo atau Rumpakan Ala Wong Palembang, Ritus Budaya yang Mulai Ditinggalkan

Tradisi sanjo atau rumpak-rumpakan adalah tradisi warga Palembang yang sering dilakukan saat perayaan hari lebaran. -Foto: Kemas/Sumateraekspres.id-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Tradisi Sanjo atau Rumpak-rumpakan yang dilakukan warga Palembang hingga kini tetap terjaga meski sudah jauh berkurang semangat dan suasananya jika dibandingkan belasan atau bahkan puluhan tahun lampau.

Menurut penelusur/sejarawan Palembang dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Raden Muhammad Ikhsan, tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan awal mula dilaksanakannya ritus budaya ini. 

Namun, hasil analisanya ini bertalian dengan cukup eratnya pertalian kekerabatan di kalangan keluarga Palembang zaman dulu dan tetap terjaga hingga kini.

Rumpak-rumpakan atau sebagian orang menyebut dengan “Umpak-umpakan” (mungkin karena lafal penyebutan huruf “R” kurang begitu jelas), begitu aktivitas sanjo beramai-ramai ini dinamai.

BACA JUGA:Masjid Agung Solihin, Bangunan Ikonik Kebanggaan Warga di Kayuagung, Apa Sih Keistimewaannya?

BACA JUGA:Masjid Merogan, Ritus Sejarah Perkembangan Islam di Palembang Mahakarya Kiai Merogan

Dalam tradisi ini, warga saling mendatangi kediaman keluarga atau tetangga untuk bersalaman tanda saling memaafkan, saat rumpak-rumpakan biasanya ada serombongan warga membawa alat rebana.

“Ketika tiba di rumah warga yang mereka sanjo-i (datangi-red), warga itu menabuh rebana dengan menyenandungkan salawat kepada Rasulullah dan puji-pujian kepada Allah SWT,’ ungkap Ikhsan, beberapa waktu lalu.

Setelahnya, tuan rumah yang "disanjoi" bakal mempersilakan tamu-tamunya untuk menikmati hidangan yang disajikan. 

Biasanya setiap kepala keluarga yang kediamannya baru saja dikunjungi turut serta dalam rombongan tersebut untuk ikut sanjo ke rumah tetangga yang lain. 

Silaturahmi ini berakhir setelah rumah tetangga di sekitar lingkungan tempat tinggal sudah mereka kunjungi semua.

Dikatakan Ikhsan yang juga menceritakan tradisi rumpak-rumpakan di Kampung Sungai Rendang 16 Ilir tempat kelahirannya. 

BACA JUGA:Peran Doa dalam Islam, Ibadah Pahala yang Dijanjikan Allah

BACA JUGA:Doa Nabi Yunus Terjebak dalam Perut Ikan Paus, Hajat Terkabul dan Kesulitan Berakhir

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan