Tradisi Sanjo atau Rumpakan Ala Wong Palembang, Ritus Budaya yang Mulai Ditinggalkan
Tradisi sanjo atau rumpak-rumpakan adalah tradisi warga Palembang yang sering dilakukan saat perayaan hari lebaran. -Foto: Kemas/Sumateraekspres.id-
Uniknya saat rumpak-rumpakan diiringi dengan tetabuhan terbangan (rebana) dan Syarofal Anam yang berisi puji-pujian dan sanjungan yang mengagungkan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
"Seni Syarofal Anam merupakan kesenian islami yang saat ini di kalangan anak-anak muda sudah kurang lagi dikenal, bahkan tergantikan oleh kesenian sejenis semacam kesenian hadroh. Inilah salah satu keuninkan dari acara rumpak-rumpakan khas Palembang yang tidak akan dijumpai di daerah lain,” jelasnya.
Tradisi rumpak-rumpakan di beberapa tempat di Palembang seperti daerah ulu laut, seberang ulu masih terus ada.
Lebih kurang sebanyak 60 orang berkeliling dari satu rumah warga ke rumah lainnya dengan membawa terbangan (Rebana).
“Rumpak-rumpakan ini merupakan tradisi setiap hari raya idul fitri. Saat masuk para tamu menabuhkan terbangan, selanjutnya membacakan salawat nabi dan ditutup doa bersama. Kemudian menghabiskan makanan khas Palembang seperti tekwan dan pempek,” ungkap warga 1 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU)-1 Kota Palembang, Kemas Syamsuri Arfani.
Sementara dari sudut pandang budaya, menurut sejarawan Palembang Vebry Al- Lintani tradisi rumpak-rumpakan yang sudah ada sejak zaman Kesultanan Palembang Darussalam ini harus terus dilestarikan.
“Ini sangat bergantung pada kepedulian dari stake holder (pemangku kepentingan,red) khususnya yang berhubungan dengan strategi pembangunan kebudayaan, terutama untuk kesenian Syarofal Anam. Pertanyaannya sudah sampai sejauh mana upaya pelestariannya dilaksanakan, terpenting semangat menjalin tali silaturahim masyarakat Palembang melalui rumpak-rumpakan ini yangh patut dicontoh termasuk oleh generasi muda sekarang,” sebutnya.
Sanjo atau rumpak-rumpakan, sebuah tradisi yang sampai saat ini masih dijalankan sebagian masyarakat Palembang saat hari lebaran.
Sanjo adalah kegiatan mengunjungi sanak kelurga, keluarga terdekat, ataupun tetangga saat hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
Setiap tahun, sanjo biasanya selalu dilakukan oleh masyarakat Kota Palembang.
Dengan Sanjo, kita dapat menjaga jalinan silaturahmi antar satu dengan yang lain.
Sanjo biasanya diisi dengan kegiatan, makan bersama, bercertia antar keluarga, dan sungkem.
Untuk kegiatan sungkeman, beberapa keluarga di Palembang tidak melakukan hal ini, cukup dengan bertemu bersalaman dan mengucap maaf saja.
Biasanya kegiatan sanjo ini juga sangat digemari oleh anak-anak, sebagai ajang mengumpulkan THR dari keluarga lainnya.
Sanjo, saatnya keluarga berkumpul saat hari raya lebaran.