KASIHAN! Sekolah ini Banjir, Siswa Belajar Terpaksa Lepas Sepatu

Reporter: Neni |

Editor: Rian Sumeks |

Rabu , 10 Jan 2024 - 15:36

Tidak Masuk Ruang Kelas-Halaman sekolah SDN 96 Palembang yang terdapat genangan air setinggi 10-20 Cm dan Jalan Akses ke SDN 96 Palembang di Jalan DI Panjaitan Lrg. Putra Kel. 16 Ulu Kec. SU II Palembang yang terdapat genangan air setinggi 10-30 Cm. W--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Guyuran hujan deras yang melanda kota Palembang sejak pukul 02.00 hingga pagi hari pukul 07.00 WIB telah menyebabkan sebagian besar wilayah terendam banjir.

Dampaknya tidak hanya dirasakan di jalan-jalan, tetapi juga di pemukiman warga. Bahkan, akses menuju Sekolah Dasar (SD) Negeri 96 Palembang juga terkena imbas banjir.

Pantauan langsung di lokasi, khususnya di Jalan DI Panjaitan Lrg. Putra kel. 16 Ulu Kec SU II Palembang, yang merupakan akses utama menuju SD Negeri 96 Palembang, menunjukkan tinggi air mencapai 20-30 cm. Anak-anak SD terpaksa menerjang banjir tanpa alas kaki, dengan sebagian melepas sepatu mereka.

Bahkan, ada yang rela menggunakan sandal jepit untuk memastikan keselamatan saat menuju sekolah. Orang tua ada yang mengantar anak-anak mereka dengan berjalan kaki, sementara yang lain menggunakan sepeda motor.

"Banjir ini hanya terjadi di akses menuju sekolah, tetapi jalan ini adalah satu-satunya akses menuju sekolah," ungkap Firman, salah satu orang tua yang mengantar anaknya.

Menurutnya, banjir di jalur ini sudah menjadi peristiwa yang terjadi secara rutin dan telah berlangsung cukup lama. "Tidak dapat dipastikan kapan air surutnya, tergantung pada kondisi hujan. Pernah satu hari penuh bahkan saat pasang airnya semakin tinggi," terangnya.

Mila, orang tua lain yang mengantar anaknya, mengakui bahwa saat hujan, anak-anak diperbolehkan tidak menggunakan sepatu.

"Kalau hujan begini, sekolah tidak melarang menggunakan sandal bahkan tanpa sepatu. Kadang-kadang airnya surut, bahkan pernah sampai seharian," katanya sambil melanjutkan mengantar anaknya hingga ke depan ruang kelas yang, untungnya, tidak terendam banjir.

Kepala SD Negeri 96 Palembang Lusi Triani, S.Pd.SD, membenarkan bahwa jalur menuju sekolah dan halaman sekolah kerap terendam banjir saat hujan deras.

"Jika hujan deras, jalannya bisa tergenang hingga 20-30 cm lebih. Air hujan ini bisa surut cukup lama, bahkan bisa sampai seharian (sore) baru mulai surut," ujarnya.

kasihan! sekolah ini banjir, siswa belajar terpaksa lepas sepatu                            palembang, sumateraekspres.id - guyuran hujan deras yang melanda kota palembang sejak pukul 02.00 hingga pagi hari pukul 07.00 wib telah menyebabkan sebagian besar wilayah terendam banjir.
dampaknya tidak hanya dirasakan di jalan-jalan, tetapi juga di pemukiman warga. bahkan, akses menuju sekolah dasar (sd) negeri 96 palembang juga terkena imbas banjir.
pantauan langsung di lokasi, khususnya di jalan di panjaitan lrg. putra kel. 16 ulu kec su ii palembang, yang merupakan akses utama menuju sd negeri 96 palembang, menunjukkan tinggi air mencapai 20-30 cm. anak-anak sd terpaksa menerjang banjir tanpa alas kaki, dengan sebagian melepas sepatu mereka.
bahkan, ada yang rela menggunakan sandal jepit untuk memastikan keselamatan saat menuju sekolah. orang tua ada yang mengantar anak-anak mereka dengan berjalan kaki, sementara yang lain menggunakan sepeda motor.
baca juga:11 jam hujan, wilayah mlm terendan banjir, lihatlah kondisi kantor koramil dan jembatan yang tenggelam!
baca juga:fatoni: bergerak sebelum banjir, 9 daerah di sumsel rawan bencana hidrometeorologi
"banjir ini hanya terjadi di akses menuju sekolah, tetapi jalan ini adalah satu-satunya akses menuju sekolah," ungkap firman, salah satu orang tua yang mengantar anaknya.
menurutnya, banjir di jalur ini sudah menjadi peristiwa yang terjadi secara rutin dan telah berlangsung cukup lama. "tidak dapat dipastikan kapan air surutnya, tergantung pada kondisi hujan. pernah satu hari penuh bahkan saat pasang airnya semakin tinggi," terangnya.
mila, orang tua lain yang mengantar anaknya, mengakui bahwa saat hujan, anak-anak diperbolehkan tidak menggunakan sepatu.
"kalau hujan begini, sekolah tidak melarang menggunakan sandal bahkan tanpa sepatu. kadang-kadang airnya surut, bahkan pernah sampai seharian," katanya sambil melanjutkan mengantar anaknya hingga ke depan ruang kelas yang, untungnya, tidak terendam banjir.
baca juga:sisa 37 titik banjir, durasi 2-6 jam
baca juga:bpbd muratara salurkan 850 paket sembako ke warga terdampak banjir, ini titik sebarannya
kepala sd negeri 96 palembang lusi triani, s.pd.sd, membenarkan bahwa jalur menuju sekolah dan halaman sekolah kerap terendam banjir saat hujan deras.
"jika hujan deras, jalannya bisa tergenang hingga 20-30 cm lebih. air hujan ini bisa surut cukup lama, bahkan bisa sampai seharian (sore) baru mulai surut," ujarnya.
lusi menjelaskan bahwa kondisi banjir sangat tergantung pada intensitas hujan.
"durasi genangan tergantung pada seberapa deras hujannya. ketinggian air tergantung pada intensitas hujan. seperti malam tadi, di jalan depan sekolah ketinggian air kurang lebih 20 cm, sedangkan di sampingnya sekitar 30 cm," tambahnya.
meskipun akses menuju sekolah tergenang banjir, namun ruang kelas tetap aman dan kegiatan belajar mengajar (kbm) berjalan seperti biasa.
"kami tidak melarang siswa untuk datang ke sekolah dengan menggunakan sandal. bahkan siswa yang terlambat tidak dikenakan hukuman khusus hari ini karena faktor cuaca. kami memahami bahwa ini adalah kondisi alam," jelas lusi, sambil menyebutkan bahwa total siswa di sekolah tersebut berjumlah 153 orang.
sementara itu, kabid sd disdik kota palembang hj juitah se, msi, mengatakan bahwa begitu menerima laporan tentang banjir di sekolah, pihaknya langsung melakukan pengecekan di lapangan. "kita tidak hanya memantau sdn 96, tapi juga meninjau sd negeri 68. perlu dukungan dari semua pihak, tidak hanya dari dinas pendidikan, tetapi juga dari kelurahan dan kecamatan untuk mengatasi banjir ini," tegasnya.
hj juitah menegaskan bahwa pihaknya bergerak cepat dan turun langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi banjir dan kelancaran kbm di sekolah-sekolah terdampak. "kami memahami bahwa ini adalah situasi darurat dan perlu penanganan yang bersifat lintas sektor," tandasnya.