Gus Men Berinovasi, Keyboard Aksara Pegon Kini Ada di Smartphone, Simak Yuk Manfaatnya!

Keyboard Aksara Pegon. Foto: Kemenag--

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kementerian Agama merilis inovasi terbaru berupa aplikasi Pegon Virtual Keyboard.

Lewat aplikasi ini, Kemenag memperkenalkan cara revolusioner bagi pengguna untuk menulis dengan aksara pegon pada berbagai perangkat digital.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengungkapkan ide dan berkomunikasi menggunakan aksara pegon melalui smartphone, laptop, tablet, atau perangkat digital lainnya.

Pegon Virtual Keyboard dapat diunduh oleh pengguna handphone berbasis iOS maupun Android.

Pengguna iOS dapat mengakses aplikasi ini melalui App Store dengan mencari kata kunci "Pegon Virtual Keyboard Kementerian Agama RI" atau melalui tautan langsung di https://apps.apple.com/id/app/pegon-virtual-keyboard/id6474830301.

BACA JUGA:Pelunasan Biaya Haji Mulai 9 Januari, Kemenag Bagi jadi 2 Tahap, Berikut Kriterianya

BACA JUGA:80 Ribu Pegawai Kemenag Masih Berstatus Non ASN. Menag Yaqut Upayakan Ini, Kesejahteraan Nomor Satu

Sementara itu, pengguna Android dapat mengunduhnya melalui Google Play Store dengan mencari kata kunci "Pegon Virtual Keyboard" dan mengidentifikasi aplikasi dengan lambang huruf 'fa' bertitik tiga berwarna hijau dan kuning kecokelatan, atau melalui tautan di https://play.google.com/store/apps/details?id=com.kemenagpegon.kemenagpegon.

Gus Men, dalam pernyataannya di Jakarta pada Sabtu 6 Januari 2024, menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan aksara pegon.

Menurutnya, aksara pegon memiliki peran sentral dalam menyebarkan Islam di Nusantara, dan digitalisasi melalui Pegon Virtual Keyboard merupakan langkah nyata untuk memastikan kelangsungan dan pengetahuan aksara ini.

Meskipun saat ini aksara pegon masih umumnya digunakan dalam komunitas santri, Gus Men menyoroti bahwa aksara ini memiliki sejarah panjang sebagai tulisan untuk berbagai keperluan.

Termasuk teks keagamaan, sastra, surat menyurat, mantra, dan bahkan dalam konteks peperangan untuk mengelabuhi kolonial.

BACA JUGA:AKhirnya Pengumuman! Kemenag Catat 3.620 Peserta Lolos Seleksi CPPPK, Selanjutnya Wajib Lakukan Ini

"Dengan kenyataan tersebut, digitalisasi aksara pegon menjadi keniscayaan. Saya mengapresiasi upaya pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan Pegon Virtual Keyboard sebagai langkah nyata dalam digitalisasi aksara pegon. Harapannya, masyarakat dapat terbiasa menggunakan aksara pegon sehingga tetap lestari," ujar Gus Men.

Selain aksara pegon, Gus Men juga menyoroti pentingnya melestarikan kitab kuning di pesantren. Undang-undang No 18 tahun 2019 tentang Pesantren menegaskan bahwa kitab kuning merupakan salah satu rukun pesantren.

Gus Men berpendapat bahwa kitab kuning perlu didigitalisasi agar dapat lebih adaptif dengan zaman dan efisien.

"Dalam era digital, kitab kuning tidak harus tetap dalam bentuk kertas. Mungkin dapat bertransformasi menjadi e-book atau bentuk elektronik lainnya.'

"Dengan kehadiran aksara pegon di ranah digital, keduanya, aksara pegon dan kitab kuning, dapat dikombinasikan sehingga kita dapat memahami makna kitab kuning seperti di pesantren melalui smartphone, laptop, atau perangkat digital lainnya," tambah Gus Men.

"Ini, jika dikembangkan lebih lanjut, bisa menjadi semacam 'pesantren virtual' atau 'pesantren digital'," ungkap Gus Men dengan penuh optimisme.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan