Diviralkan Wali Murid, Batalkan Sumbangan, Kepala SMPN 53 Bantah Pungli, Tak Ada Paksaan

ilustrasi pungli-foto sulsel net-

PALEMBANG-Adanya sumbangan Rp20 ribu per siswa di SMP Negeri 53 Palembang viral di media sosial. Berawal dari keluhan dari keluarga seorang wali murid yang keberatan dengan kebijakan sekolah itu.

“Kalau untuk sekali-sekali kami tidak masalah Pak. Tapi ini setiap ada guru nikahan/ pensiun selalu diminta sumbangan…,” potongan keluhan dari keluarga wali murid yang viral, kemarin (3/1).  

Kepala SMP Negeri 53 Palembang, Mardalena SPd MSi membantah hal tersebut pungutan liar (pungli). "Memang kami ini banyak yang pensiun, ada lima guru. Sebenarnya mereka (siswa) itu sumbangan sukarela. Sudah lama, sejak berapa bulan sebelumnya," jelas dia.

Perihal adanya permintaan sumbangan Rp20 ribu itu, karena siswa belum bayar maka ditagih oleh bendahara kelas. "Waktu ada guru akad nikah kemarin, siswa paling sumbangan Rp2.000. Karena ada akad nikah guru honorer, jadi dimintalah kemarin sumbangan sukarela seikhlasnya. Dan itu tidak ada paksaan,” tegasnya.

BACA JUGA:Kapolsek Gerebek Pos Pungli Sopir Truk

BACA JUGA:Kapolsek Martapura Gerebek Pos Diduga Tempat Pungli Sopir Truk, Ini Barang Bukti yang Ditemukan

Menurut Mardalena, dari jumlah siswa Rp 917 orang, terkumpul Rp1,2 juta. “Uangnya sudah kami serahkan ke guru yang bersangkutan," beber dia sembari mengatakan itu bentuk kepedulian anak didik karena gurunya mau pensiun.

Sebagai kepala sekolah, dia sudah mewanti-wanti kepada para guru agar sumbangan ini jangan bersifat memaksa siswa."Sudah diingatkan, yang tidak ikhlas tidak usah dipaksa. Tidak tahu kalau ada wali murid yang jahil. Bukannya satu siswa Rp20 ribu. Paling banyak siswa itu nyumbang Rp2.000-5.000," bebernya. 

Sebab, di Januari ini ada tiga guru yang akan pensiun. “Jadi mungkin Rp20 ribu itu untuk tiga guru tersebut maksudnya,” tambah dia. Mardalena menegaskan, tidak ada sumbangan-sumbangan lain seperti untuk acara perpisahan dan sebagainya. “Cuma sumbangan untuk guru pensiun dan kemarin ada guru honorer nikah. Itu saja," tandas dia.

Uang sumbangan para siswa memang dibelikan perhiasan emas sebagai bentuk penghargaan bagi guru yang memasuki masa pensiun. Itu pun seadanya, karena tidak cukup kalau banyak, sebab harga emas sangat mahal.  “Tidak mungkin juga kita sudah mengabdi 30 tahun, 40 tahun, di pikiran kita guru-guru ini, tidak enak kalau tidak diberikan apa-apa," jelasnya.

BACA JUGA:Enam Pelaku Pungli Terhadap Sopir Truk Dilepas, Polisi: Masuk Kategori Tindak Pidana Ringan

BACA JUGA:Bawa Sajam dan Cap Truk, Tahunya Tukang Pungli. Ini Nasib Pria yang Mengaku dari Ormas Pengawalan

Tapi, karena sudah masalah viral ini, akhirnya Mardalena telah membatalkan sumbangan itu.  “Tadi (kemarin) waktu pengajian (jam ke nol), sudah saya beri tahu, tidak usah lagi menyumbang. Sudah saya sampaikan, yang pensiun ikhlas, tidak dikasih apa-apa. Sudah saya batalkan," cetus Mardalena.

Adapun para guru yang pensiun, di akhir 2023 ada 2 orang dengan rincian 1 orang pensiun di Oktober dan 1 orang lagi  Desember 2023. Sedangkan untuk Januari 2024 ada 3 orang. "Yang pensiun guru bidang studi semua. Mereka ini sudah mengabdi 20 tahun hingga 30 tahun," jelas dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan