Dilaporkan Dugaan Penipuan, Bacawako Palembang Jalur Independen, Charma Afrianto Angkat Bicara

Dilaporkan Dugaan Penipuan, Bacawako Palembang Jalur Independen, Charma Afrianto Angkat Bicara. Foto; Adi/Sumateraekspres.id--

PALEMBANG, SUMATEREKSPRES.ID - Terkait dugaan penipuan atas proyek aspal di DLHK Kota Palembang pada tahun anggaran 2023 yang menyeret nama bakal calon Walikota Palembang dari jalur Independen, Charma Afrianto.

Kembali naik ke permukaan setelah dilaporkan Roisa Halidaiza ke Polda Sumsel, Selasa (2/1). Yang mana, dalam laporan nomor STTLP/9/1/2024/SPKT/Polda Sumsel kerugian yang dialami korban mencapai Rp 502 juta. 

"Klien kami, awalnya dijanjikan oleh pihak terlapor dapat proyek di kawasan Gandus untuk jalan aspal. Sebagai pelancar, lantas terlapor tadi meminta uang sebesar Rp 502 juta. Untuk uang tadi ditransferkan kepada terlapor secara bertahap."

BACA JUGA:Betung-Jambi Cukup 1,5 Jam, Pj Bupati Muba Tinjau Proyek Ruas Tol Bayung Lencir-Tempino

BACA JUGA:Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

"Pertama transfer Rp 306 juta pada bulan Februari dan bulan April kembali ditransfer sehingga totalnya mencapai Rp 502 juta," terang kuasa hukum korban, Rico Wantrisno kepada awak media, Rabu 3 Januari 2024.

Akan tetapi, kata Rico, setelah uang dikirim oleh korban, proyek yang dijanjikannya tadi ternyata tidak kunjung datang. Oleh karena itu, kliennya meminta ke terlapor agar uang tersebut dikembalikan.

Bahkan pada waktu ditemui oleh korban, terlapor cuma mampu mengembalikan uang tersebut sebesar Rp 482 juta. Akan tetapi hingga batas waktu yang dijanjikan oleh terlapor, uang tersebut tidak juga dikembalikan. 

"Kalau janjinya sama klien kami, uang tadi akan dikembalikan tanggal 31 Desember. Di sisi lain, sampai tanggal 2 Januari terlapor ini belum juga mengembalikannya. Karena itu, kami laporkan ke polisi."

*Padahal dalam janjinya akan mengembalikan uang Rp 482 juta. Jangankan Rp 482 juta, sedikitpun itu tidak ada pengembalian uang tersebut," urai Rico.

Adapun untuk korban sendiri, diterangkan Rico, bahwa seluruhnya ada lima orang dan itu termasuk kliennya. Untuk empat korban lainnya, terang Rico lagi, masih melengkapi berkas.

"Kalau seluruhnya korban ada lima orang, cuma yang sudah buat laporan baru klien kami. Kalau yang lain, informasi yang kita dapatkan, masih melengkapi berkas," terangnya. 

Terlapor, Charma Afrianto dibincangi koran ini membantah kalau dirinya telah menipu Roisa Halidaiza tersebut. Karena memang pihaknya menawarkan proyek tersebut ke pelapor.

Bahkan untuk proyek jalan aspal ini sendiri, diakuinya direncanakan dikerjakan di tahun 2023. Hanya saja, proyek tersebut pengerjaannya tertunda dan direncanakan dianggarkan pada tahun 2024 mendatang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan