https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Menangkap Peluang Kemitraan Bisnis Kurir di IKN Nusantara

JANGKAU DESA : Gerai TIKI Batuah di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, Kaltim. Seiring penetapan IKN, kini Loa Janan juga masuk zona IKN Nusantara. -Foto : IST-

SUMATERAEKSPRES.ID – Peluang kewirausahaan di sektor kurir saat ini sudah menjangkau sampai pelosok negeri. Mengingat kebutuhan jasa pengiriman ekspres maupun logistik seluruh masyarakat semakin meningkat seiring meluasnya pembangunan daerah, berkembangnya teknologi, dan masifnya gaya hidup belanja online.

Di Desa Bukit Raya (dulu Desa Sepaku I), Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) misalnya, kini makin sering kurir lalu lalang mengantar paket. Kendati mayoritas (80 persen) penduduk desa eks transmigrasi tahun 1975 itu pekebun sawit.

“Banyak sekali yang belanja online, kurir-nya keluar masuk desa setiap hari mengirim paket. Warga kita termasuk anak saya itu suka belanja di toko-toko online (marketplace) atau media sosial (social commerce). Bayarnya rata-rata COD (cash on delivery) alias bayar di tempat,” ungkap Tuwono, Kepala Dusun Sumber Rezeki, Desa Bukit Raya kepada Sumateraekspres.id, Sabtu (30/12/2023).

Menurut Tuwono, salah satu kurir yang suka datang mengantar paket itu dari TIKI. Padahal agen terdekat cukup jauh sekitar 20-an kilometer, berada di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku. “Barang yang diantar macam-macam mulai dari perlengkapan rumah tangga, elektronik, baju, mainan anak, hingga alat-alat pertanian. Sekarang kan mau belanja apapun gampang walau kita berada di pelosok desa,” ungkapnya.

Belakangan Desa Bukit Raya masuk radius Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara lantaran hanya berjarak 8 km ke pusat kota di Desa Bumi Harapan (Sepaku IV) dan Kelurahan Pemaluan (Titik Nol IKN). Saat ini IKN yang direncanakan menjadi pusat administrasi dan Pemerintah Indonesia itu tahap pembangunan infrastruktur. Berbagai proyek mercusuar bernilai triliunan dibangun Pemerintah maupun investor swasta, seperti Istana Presiden, Kantor Kementerian/Lembaga, jalan tol, rumah sakit, hotel, tower ASN.

Masifnya belanja daring hingga penetapan IKN Nusantara di Sepaku membuka peluang besar bagi masyarakat, terutama talenta muda mendirikan usaha kurir. Setelah IKN Nusantara beroperasi, sudah pasti industri kurir dan logistik berkembang pesat. Permintaan pengiriman barang akan naik dari Pemerintahan, industri, perusahaan, atau penduduk baru yang bermukim. Apalagi tahap awal, Kementerian PAN-RB berencana memindahkan 3.246 ASN dari 37 Kementerian/Lembaga ke IKN Nusantara pada Juli-November 2024.

Layaknya pesatnya ibukota Jakarta, pada masa depan IKN Nusantara bakal serupa. “Warga kita sekarang masih mengandalkan kebun sawit sebagai pendapatan utama. Namun seiring penetapan IKN, profesi masyarakat pasti berkembang. Kami tak mau hanya jadi penonton dan kalah dengan pendatang,” ujarnya.

Selain nimbrung di proyek kontruksi, masyarakat lokal bisa menangkap peluang kewirausahaan semua sektor termasuk berbisnis kurir di IKN. Apalagi keuntungan usaha ini telah dirasakan Mukmin, pemilik gerai TIKI Batuah Jl Soekarno Hatta Km 23, Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim. Diketahui sebagian wilayah Kutai Kartanegara juga masuk wilayah IKN Nusantara sama halnya dengan Penajam Pasar Utara.

Mukmin mengaku bergabung sebagai mitra TIKI sejak 3 tahun lalu (2020) dengan modal minim. Meski tergolong baru, gerainya maju pesat dengan omset jutaan Rupiah per bulan. Kini ia tak perlu susah-susah mencari pendapatan lain karena dari bisnis kurir dan counter HP saja lumayan memenuhi kebutuhan keluarga.

Enaknya saat mendaftar mitra penjualan atau gerai TIKI, Mukmin tidak repot-repot mengurus berkas persyaratan. “Orang TIKI Samarinda yang datang ke toko (counter HP) menawari saya,” ungkapnya. Setelah setor modal, ia hanya menunggu drop paket dari kurir TIKI Samarinda dan pengiriman barang oleh konsumen. Promosi dan branding langsung dihandel manajemen perusahaan.

Setiap hari, kata dia, selalu ada paket di-drop ke gerainya untuk diantar ke alamat pelanggan seputar Loa Janan, begitu pun yang kirim paket. “Lumayan banyak, karyawan counter handel sekaligus,” ujarnya. Rata-rata radius rumah pelanggan tak terlalu jauh dari gerai, namun ada pula masuk pedalaman perkebunan yang jarak antar rumah 5-10 km.

Kendati begitu, lanjut Mukmin, banyak pelanggan memilih datang ke gerai mengambil paketnya. “Ketika barang sampai, konsumen biasanya dapat SMS dari TIKI. Mungkin ketimbang menunggu, mereka maunya ngambil sendiri. Mengirim paket juga sama,” ungkapnya. Sebenarnya kurir TIKI siap jemput jika ada permintaan konsumen, ada layanan fasilitas Jemput Online (Jempol) gratis.

“Warga desa memilih TIKI karena terbiasa, gerai kita dekat, menjangkau masyarakat Batuah, brand dan layanannya terkenal bagus sejak dulu, pengantaran cepat sampai pelosok,” tuturnya. Maklum di Indonesia TIKI sudah beroperasi selama 53 tahun atau sejak tahun 1970, memiliki jaringan operasional di 66 kota besar, lebih dari 500 kantor perwakilan, 3.700 gerai, dan sekitar 6 ribu karyawan.

Ini pula alasan Mukmin tertarik menjadi agen. “Bisnis kurir ini awalnya coba-coba, kira kira prospek tidak. Orang TIKI meyakinkan dan memberi jaminan banyak keuntungan menjadi mitra, ribuan pengusaha telah bergabung. Ternyata setelah berjalan hasilnya memang bagus,” beber orang asli Desa Batuah ini. Setelah IKN Nusantara ramai, ia meyakini bisnis kurirnya semakin besar karena patokannya ibukota Jakarta. Apalagi diproyeksi penduduk IKN bisa mencapai 1,91 juta  jiwa pada 2045.

Tag
Share