Jaga Keanekaragaman Hayati: Inilah Misi Forum Baru dalam Pengelolaan Habitat Jambul Nanti Patah!

Forum Kantong Habitat Jambul Nanti Patah gelar Focus Group Discusion (FGD) terkait kelestarian hutan di Meeting Room Hunggry Pedia, Lahat. Foto: triawan/sumateraekspres.id--

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Forum Kantong Habitat Jambul Nanti Patah didirikan untuk menghimpun semua pemangku kepentingan dalam upaya pelestarian lingkungan hutan dan biodiversitasnya. 

Acara Focus Group Discussion (FGD) yang dihelat di Meeting Room Hunggry Pedia, Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Lahat pada Rabu, 13 Desember 2023, menjadi panggung pembentukan ini.

Yusmono S.Hut MSi, Kepala BKSDA Sumsel Wilayah II Lahat, menjelaskan bahwa forum tersebut bertujuan memfasilitasi koordinasi sesuai tugas dan fungsi masing-masing dalam pengelolaan kawasan habitat jambul nanti patah. 

"Meskipun tugas pokoknya tetap, mari kita bersatu untuk menjaga keanekaragaman hayati dan selalu memantau kondisinya," ujar Yusmono.

BACA JUGA:MANTAP! Tim Jaksa Pulihkan Keuangan Lahat Rp1,3 Miliar dari 8 Kontraktor Berkelebihan Bayar, Ini Deteilnya!

BACA JUGA:Jaga Pemilu Aman dan Lancar, Kajati Sumsel Minta Intelijen Kejaksaan Lakukan Hal Ini!

Dia menekankan pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati dengan melindungi berbagai jenis satwa yang ada. 

"Dengan adanya Supreme Energy dan perusahaan terkait, forum ini menjadi wadah untuk bertukar informasi, berbagi pengalaman, serta bersama-sama melakukan patroli dan kegiatan konservasi lainnya,"bebernya.

Wahyu Pamungkas, S.Hut., M.AP, Kepala UPTD KPH Wilayah XI Kikim Pasemah Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan, menyampaikan berbagai masukan terkait upaya menjaga ekosistem. 

Menurutnya, diperlukan pendekatan segitiga hutan (forest triangle) yang mencakup aspek ekologi, ekonomi, dan sosial. 

BACA JUGA:Lulusan SMA SMK D3 S1 Buruan Daftar Yuk, BKKBN Buka Rekrutmen Satgas Stunting 2024 Nih!

BACA JUGA:BURUAN DAFTAR, PT Freeport Indonesia Masih Buka Lowongan untuk Berbagai Posisi, Waktu Terbatas!

"Sosialisasi kepada masyarakat juga dianggap penting untuk mencegah aktivitas ilegal seperti perambahan, pembalakan, dan perburuan liar di kawasan hutan,"jelasnya. 

Wahyu menyadari bahwa deforestasi disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perambahan, pembalakan liar, dan perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan