https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tangan ‘Jahil’ Warnai Debat Capresma-Cawapresma UIN, Nyasar ke Dada MC, KPU-M Merasa Tercoreng

KISRUH: Acara debat rangkaian Pemira capresma-cawapresma UIN Raden Fatah, Senin (11/12) diwarnai kisruh.-Foto: Ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Rangkaian proses Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) dengan agenda debat calon presiden mahasiswa (capresma) dan cawapresma UIN Raden Fatah Palembang ternoda.

Seorang oknum mahasiswa naik ke panggung, tangan kirinya bertindak jahil.

Hendak merebut mik dari tangan Master of Ceremony (MC), tapi tangan kiri oknum mahasiswa itu malah menjadikan dada kanan sang MC perempuan itu sebagai sasaran. Adegan itu terekam jelas.

Videonya viral. Banyak yang menyesalkan, bahkan menuding hal itu perbuatan cabul yang harusnya tak terjadi di lingkungan kampus.

BACA JUGA:Debat Capres Cawapres: Ganjar Tegaskan Ingin Sikat Korupsi

BACA JUGA:Debat Capres Cawapres, Prabowo Subianto Puji Kepemimpinan Jokowi

Ketua  Komisi Pemilihan Umum (KPU-M) UIN Raden Fatah (Rafa) Palembang, M  Imam Zaky Syaputra mengatakan, kejadian itu Senin (11/12) di kampus B Jakabaring.

“Saat itu MC akan melanjutkan acara yang akan memasuki agenda setelah doa. Tiba-tiba oknum pendukung pasangan salah satu capresma dan cawapresma naik dan berusaha merebut mik. Tapi pegang dada MC,” ujarnya, Selasa (12/12).

Kata Imam, dalam Pemira ini, ada dua pasangan calon yang maju yakni nomor urut 1 Anindya A Naufal-Rio Saputra dan nomor urut 2  Yosta-Dimas Pratama P. "Dia (oknum mahasiswa, red) mengatakan, kalau pemilihan itu tidak sesuai prosedur. 

“Kami sudah memberikan surat undangan terkait jadwal debat tersebut. Dia bilang undangan ini tidak resmi karena hanya lewat chat," bebernya.

BACA JUGA:PDI Perjuangan Sumsel Bakal Undang Seluruh Kader Nobar Debat Capres

BACA JUGA:Cegah Bocor, 11 Panelis Debat Capres Mulai Karantina, Daftar Pertanyaan Disegel

KPU-M sangat menyesalkan kejadian itu. Karena ulah tangan seorang oknum mahasiswa yang gerayangan telah merusak agenda Pemira. 

"Pada Pemira tahun ini kami sudah semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik, sebagaimana mestinya mahasiswa UIN yang merindukan demokrasi. Karena itu, kami sangat menyesalkan kejadian itu," tegasnya.

Tag
Share