Alhamdulillah, Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata Sementara. Ini Poin-poin Lengkapnya
GENCATAN SENJATA : Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata sementara, setelah dimediasi Qatar, Rabu (22/11) waktu setempat. FOTO:NET--
PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID – Israel dan Hamas, menyetujui gencatan senjata sementara. Qatar selaku negara yang menjadi mediatornya, mengumumkan kabar baik itu, Rabu (22/11).
Dalam pengumumannya, Qatar menyebut Israel dan Hamas telah menyetujui jeda kemanusiaan
Mengutip CNN International, CNBC International dan Al-Jazeera, Israel akan menyetop serangan selama 4 hari.
Qatar juga mengonfirmasi, kesepakatan gencatan senjata sementara dengan imbalan pembebasan sandera.
BACA JUGA:3 Relawan WNI Ditangkap Pasukan Israel, Ini Penjelasan Jubir Kemlu RI
BACA JUGA:Kejamnya Israel, Halaman RS Indonesia di Gaza Jadi Kuburan Massal. Mayat Bergelimpangan, Menyedihkan
Poin-poin kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas dari Qatar:
1.Waktu mulai jeda akan diumumkan dalam 24 jam ke depan
2.Jeda ini akan berlangsung selama empat hari dan dapat diperpanjang
3.Perjanjian tersebut mencakup pembebasan 50 perempuan dan anak-anak sipil yang saat ini ditahan di Jalur Gaza dengan imbalan pembebasan beberapa perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
BACA JUGA:Hancurkan RS Indonesia di Gaza, Ini Dalih Israel, Indonesia Kutuk Keras
BACA JUGA:Israel Serang RS Indonesia di Gaza, 12 Orang Tewas, 2 Dokter Terluka, 3 WNI Hilang Kontak
Pernyataan Pemerintah Israel :
"Pemerintah Israel wajib memulangkan seluruh sandera. Malam ini, pemerintah telah menyetujui garis besar tahap pertama untuk mencapai tujuan ini, yang menyatakan bahwa setidaknya 50 sandera, perempuan dan anak-anak, akan dibebaskan selama empat hari, dan selama itu akan diadakan jeda dalam pertempuran.
Pembebasan setiap sepuluh sandera tambahan akan mengakibatkan jeda satu hari tambahan.
Pemerintah Israel (tentara Israel) dan dinas keamanan akan melanjutkan perang untuk memulangkan semua sandera, menyelesaikan pemberantasan Hamas dan memastikan bahwa tidak akan ada ancaman baru terhadap Negara Israel dari Gaza".