Israel Perkuat Pangkalan Udara Nevatim dan Tambah Pengamanan Bagi Pejabat Tinggi dari Ancaman Iran
Israel tingkatkan pengamanan pangkalan udara dan pejabat tinggi usai ancaman serangan Iran semakin meningkat. Foto: war--
SUMATERAEKSPRES.ID - Pasca ancaman serangan Iran, Israel merespon dengan memperkuat pengamanan di dalam negeri.
Pihak militer dilaporkan telah meningkatkan langkah-langkah keamanan. Seperti pengamanan bagi komandan di Pangkalan Udara Nevatim di Israel selatan.
Menyusul kabar rencana Iran untuk menjadikannya target serangan.
Dikutif dari The Times of Israel, pejabat pertahanan Israel menyampaikan kepada Iran International (media oposisi Iran) yang berbasis di luar Iran, telah melakukan pengaturan keamanan bagi komandan tersebut
. Dengan melakukan pengamanan ekstra, termasuk bagi pejabat tinggi seperti kepala pasukan IDF, staf.
BACA JUGA:Iran Siapkan Senjata dan Hulu Ledak Lebih Kuat untuk Ancaman Balasan Terhadap Israel di Timur Tengah
BACA JUGA:Israel Siaga Menghadapi Serangan dari Iran dan Kelompok Perlawanan
Sumber tersebut menyampaikan komandan tersebut menjadi sasaran Iran karena Pangkalan Udara Nevatim menjadi target yang kuat bagi Iran, sebagai basis strategis.
Sasaran target adalah Brigjen Yotam Sigler, komandan pangkalan udara.
Nevatim menjadi pangkalan udara utama di Israel selatan, dan merupakan rumah bagi pesawat paling canggih Angkatan Udara Israel. Termasuk jet tempur siluman F-35 Lightning II produksi AS.
Pangkalan tersebut merupakan salah satu target utama dari dua serangan rudal balistik Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya, April dan satu lagi pada bulan Oktober, dan mengalami kerusakan kecil dalam kedua serangan tersebut.
Rencana target digagalkan setelah penangkapan tujuh warga Israel keturunan Azerbaijan, yang telah bekerja untuk Iran selama dua tahun terakhir.
Para tersangka, semuanya warga Yahudi, ditangkap pada bulan September karena dicurigai menjadi mata-mata Iran selama dua tahun, melaksanakan sekitar 600 misi atas perintah Republik Islam.
BACA JUGA:Perang Iran-Israel, Ancaman Terhadap Stabilitas Regional