PALEMBANG - Pengembang Indonesia (PI) mengupayakan sektor pekerja non-formal atau masyarakat berpenghasilan tidak tetap dapat memiliki hunian. Ketua DPD Pengembang Indonesia (PI) Sumsel, Miraj Barito, mengatakan pihaknya memiliki program satu hektare satu kecamatan untuk memberikan akses bagi masyarakat berpenghasilan tidak tetap memiliki rumah. 

"Ini juga mendukung perwujudan program satu juta rumah pemerintah pusat," ujarnya saat Musyawarah Daerah (Musda) Ke-2 PI di Hotel Aryaduta Palembang, Selasa (7/11). Karena itu, ia mengingatkan Musda ini bukan cuma sekadar estafet saja. "Yang terpilih harus benar-benar memiliki program yang membantu dan mendukung kemajuan ekonomi lebih luas," ujarnya. 

Ketua Umum Pengembang Indonesia, Berkah Hidayat, menjelaskan PI melalui anggotanya menjadi pengembang yang membangun rumah bagi masyarakat. Secara nasional pihaknya menduduki urutan ke-6 dan di Sumsel sendiri urutan ke-2. "Kami juga berkomitmen memberikan rumah yang layak huni dengan kualitasnya bagus, serta masa bangun yang cepat dalam satu bulan selesai," jelasnya. 

Soal market pekerja non-formal, pihaknya melakukan MoU dengan berbagai pihak, baik itu lembaga yang menaungi pekerja, organisasi, atau koperasi. "PI konsen di market ini lewat kerja sama dengan pemilik yayasan perguruan tinggi di Sumsel seperti PGRI, organisasi Masata, komunitas satpam, komunitas pedagang pasar, dan lain-lainnya," paparnya. 

Adapun sektor pekerja atau berpenghasilan tidak tetap ini caranya lewat koperasi. "Secara kemampuan bayar, mereka ini mampu tapi misal Rp100 ribu per hari mereka bisa menyisihkan tabungan setiap hari, Maka dibuatlah koperasi. Mereka mampu hanya saja tidak bankable," pungkasnya. 

Sementara itu, dalam Musda Ke-2 PI juga melakukan pemilihan Ketua DPD PI Sumsel secara voting. Terpilih Reza Fernadi sebagai Ketua DPD PI periode 2023-2028. “Saya akan melanjutkan program ke depan. Banyak program yang akan kita lakukan bersama," sampainya usai terpilih. (fad)