Hujan Turun, Gambut di OKI Tak Kunjung Padam, Ini Penyebabnya

Pemberdayaan Masyarakat oleh ICRAF di Provinsi Sumsel--

KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Gambut tak kunjung padam meskipun hujan ringan turun di lokasi Karhutla Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten OKI pada Jumat (3/11) sore.

Hal ini membuat upaya petugas untuk memadamkan kepala api yang melanda lahan gambut masih belum membuahkan hasil.

Ferdian Krisnanto, Kepala Balai Pengendalian Perubahan Pengendalian Iklim Wilayah Sumatera, menjelaskan bahwa meskipun ada hujan, kondisi lapangan masih terasa berasap, dan sumber air semakin berkurang.

Dua ekskavator membantu dalam upaya pemadaman, diikuti dengan beberapa pompa yang dimasukkan ke dalam embung dan arah kepala api. Namun, hingga Sabtu (4/11), kepala api masih belum berhasil dipadamkan.

Salah satu kendala utama adalah kanal yang kering, sehingga tidak ada air yang dapat ditampung. Untuk mengatasi ini, pembersihan kanal dilakukan, dan perlu sekat kanal. Dalam situasi darurat, pompa digunakan untuk mengalirkan air.

BACA JUGA:Perpanjang TMC di Sumsel, Kerahkan 3 Eskavator Bangun Sekat dan Kanal di Lokasi Karhutla

BACA JUGA:Keren! Demi Mempercepat Penanganan Karhutla, Pj Gubernur Sumsel Perpanjang Operasi TMC, Ini Alasannya

Dalam situasi karhutla yang masih terjadi di OKI dan OI, Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) difokuskan di OKI karena ada pertumbuhan awan. "Hari ini ada tiga kali sortir TMC dilakukan," tambah Ferdian.

Meskipun beberapa wilayah seperti Pangkalan Lampam dan Jungkal sudah mendapat hujan, asap tetap tebal karena kondisi yang sangat kering. Hujan yang turun beberapa kali belum mencukupi kebutuhan air di lapangan.

Data menunjukkan bahwa luas lahan yang sudah terbakar di Sumatera Selatan mencapai 32 ribu hektar, dengan 5 ribu hektar di Jungkal.

Sisa titik-titik api berlokasi di Pangkalan Lampam, Cengal, Menang Raya, dan beberapa titik lainnya yang masih harus diatasi.

Saat ini, terdapat 270 personel dari Manggala Agni, termasuk Tim Manggala Agni dari Jambi. Polda Sumatera Selatan juga memberikan bantuan dengan menambahkan 50 personel bersama Kapolda dan jajaran mereka untuk mengecek BKO dari Samapta Polda Sumsel di Desa Menang Raya.

BACA JUGA:Tercekik Denda, Korporasi Terancam Pailit, Tetap Dijerat meski Penyebab Karhutla dari Luar Lahan Perusahaan

BACA JUGA:Terima 29 SPDP Kasus Karhutla, Akhirnya ada 1 Tersangka dari Korporasi. Siapa Ya?

Meskipun sudah berdampak pada psikologis mereka, para petugas di lapangan terus diberikan semangat untuk melanjutkan upaya pemadaman.

Beberapa petugas yang telah berada di Jungkal selama dua bulan mendirikan kamp. Upaya teknis seperti pembasahan lahan gambut dan pembersihan kanal dibantu oleh perusahaan seperti PT Rambang dan Kelantan Sakti.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan