Dominan Konsumtif

Kebanyakan pinjaman nasabah di pinjol digunakan untuk pengeluaran yang bersifat konsumtif. Karena persyaratan mudah dan proses cepat tak seketat perbankan, banyak yang akhirnya mengajukan pinjaman.

“Tapi sebenarnya yang bermasalah itu peminjamnya. Bukan lembaga pinjolnya,” kata pengamat ekonomi Sumsel, Yan Sulistyo. Sebab, dana pinjol yang diberikan kepada nasabah kisarannya hanya Rp5-20 juta. Peminjamnya, masyarakat menengah ke bawah.

“Mereka jadi susah bayar. Itu lah perkembangan yang terjadi sekarang ini," katanya. Baca juga : Lima Mal Legendaris di Palembang, Ada Diskon dan Event Seru di Minggu 29 Januari

Diakui Yan, awal keberadaan pinjol memang sering bermasalah. Namun saat ini lembaga pinjol sudah mengikuti aturan yang dibuat OJK."Sehingga banyak pinjol yang menurut saya sudah on the track, " tambahnya.

Justru sekarang banyak nasabahnya yang bermasalah. "Fasiltas pinjol ini disalahgunakan oleh masyarakat itu sendiri. Tidak benar-benar memanfaatkan dana yang dipinjamkan. Malah untuk gali lobang tutup lobang dan kebutuhan konsumtif," cetus Yan.

Baca juga : Inilah 7 Aplikasi Populer yang Sering Dipakai Cewek Open BO untuk Menggaet Pria Hidung Belang

Karena itu, Yan berharap OJK harus banyak mengedukasi masyarakat. Dengan begitu, sebelum meminjam dana di pinjol, mereka akan lebih paham seputar ketentuan dan aturannya. (nni) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan