https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kades-Perangkat Desa se-Muba Ikuti Seminar Nasional Ketahanan Pangan Lokal dan Gizi untuk Pencegahan Stunting

PEMBUKAAN SEMINAR: Seminar Nasional dengan tema Ketahanan Pangan Lokal dan Gizi untuk Pencegahan Stunting dibuka Pj Gubernur Sumsel didampingi Pj Bupati Muba di Hotel Aryaduta Palembang, Sabtu (28/10), diikuti kades dan perangkat desa se-Kabupaten Muba. P-foto: kris/sumeks-

PALEMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) fokus mencegah dan menurunkan angka stunting. Salah satunya dengan meningkatkan ketahanan pangan lokal. Dalam upaya memberikan pemahaman tentang itu, seluruh kepala desa (Kades) Muba mengikuti pembukaan seminar nasional di Hotel Aryaduta Palembang.
Temanya’Ketahanan Pangan Lokal dan Gizi untuk Pencegahan Stunting’. Seminar dibuka secara langsung oleh  dari Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Dr Drs H Agus Fatoni MSi didampingi Pj Bupati Muba Drs H Apriyadi Mahmud, Sabtu (28/10).

Hadir dalam pembukaan seminar itu, Wakil Ketua DPRD Sumsel HM Giri Ramandha N Kiemas. Pangdam II Sriwijaya diwakili Kolonel Inf Usik Samwa Parana (Staf Ahli Bidang Sosbud Kodam II/Swj). Kajati Sumsel diwakili Asisten Bidang Pidana Militer (Aspidmil) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel Kolonel Chk Askari SH MH.

Lalu, Kapolda Sumsel diwakili Panit 1 Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel Iptu Etika Sari dan General Manager Harian Sumatera Ekspres Hj Nurseri Marwah. Direktur Pascasarjana UM Palembang, Dr Sri Rahayu SE MSi dan Presiden IMA Chapter Palembang, Joko Prasetyo.

Kemudian, Asisten 1 Setda Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra MH dan para kepala OPD di lingkup Pemprov Sumsel. Juga para pejabat di lingkup Pemkab Muba. Di antaranya  Asisten II Setda Muba Andi Wijaya Busro SH MHum, Kabid Komunikasi Publik Kominfo Kartiko Buwono SE MSi, Plt Kabag Prokopim Agung Perdana SSTP MSi.
Kepala Dinas PMD Muba Erdian Syahri, Ssos MSi, sebelumnya melaporkan Seminar Nasional ini diikuti 454 peserta. Terdiri dari kepala desa dan perangkat desa, di 15 kecamatan Musi Banyasin. “Melalui kegiatan seminar ini, para kades dan perangkat desa mampu membantu secara maksimal penurunan angka stunting di Muba,” katanya.

Pj Bupati Muba Drs H Apriyadi Mahmud MSi, mengatakan, pada 2023 Muba mampu menekan angka stunting sebanyak 5 persen. Dari 23 persen menjadi 17,07 persen. “Sehingga pada 6 September 2023 lalu, kami (Pemkab Muba) menerima penghargaan dari Gubernur Sumsel,” ucapnya.

Targetnya, 2024 turun di bawah angka 13 persen. Saat ini tercatat, ada sebanyak 513 anak stunting di Muba. Terdiri dari 338 anak stunting berasal dari keluarga mampu, dan 178 anak berasal dari keluarga tidak mampu atau prasejahtera. “Peran Kepala Desa sangat penting dalam penanganan serta pencegahan stunting,” ucap Apriyadi.
Oleh sebab itu, para kades di Muba akan terus dibekali ilmu pengetahuan dan bimbingan lainnya. “Terlebih melalui dana desa itu, kita alokasikan 20 persen untuk penanganan dan pencegahan stunting di Muba. Peran Kades sangat sentral dalam kaitan ini,” imbuhnyaa.

Sementara, Pj Gubernur Sumsel Dr Drs H Agus Fatoni MSi mengatakan, jika kades jadi orang hebat, maka desa yang dipimpinnya bisa maju. Empat ciri orang hebat itu, yakni pintar, cerdas, kreatif dan inovatif.

Pj Gubernur mengapresiasi seminar yang digelar Pemkab Muba bekerja sama dengan Harian Sumatera Ekspres. Seminar/bimtek penting untuk meningkatkan kapasitas para kepala desa.  “Kegiatan seperti ini penting untuk menambah ilmu dan wawasan. Sehingga ketika memiliki ilmu, maka dalam melak-sanakan dan mengambil keputusan dalam kerja tidak ragu-ragu lagi,” kata Agus.

Dengan kegiatan yang berlangsung di luar Kabupaten Muba, maka akan menambah wawasan kades dan perangkatnya sebagai peserta seminar. Apalagi, jika ke banyak daerah luar lainnya. “Biar Kepala Desa, tapi wawasannya Gubernur hingga Presiden,” katanya, disambut tepuk tangan peserta.

Untuk itu, anggaran desa bisa dilakukan untuk kegiatan seminar seperti ini. Digunakan dalam program strategis, dan tepat. Sejalan dengan materi yang disampaikannya soal ketahanan pangan untuk tekan laju inflasi dan stunting, Fatoni mengatakan bahwa ini isu penting.

Ketahanan pangan sangat penting, karena kondisi sekarang inflasi dengan harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan. “Kepala desa sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat, maka anjurkan semua masyarakat kita menanam di lahan mereka, kebun mereka, dan lain-lain,” katanya.

Pada kesempatan itu, Agus juga mengingatkan para kepala desa jangan ada musuh-musuhan setelah ada pesta demokrasi (Pemilu 2024). Termasuk pascapemilihan kepala desa. “Jangan bermusuhan karena politik,” pintanya.
Sebab, peran kepala desa sangat penting dalam mengharmoniskan masyarakat atau desanya. Untuk mewujudkan ketahanan pangan desa, semua lahan tertanami. Peran kepala desa sangat strategis, apalagi dengan masa jabatan 6 tahun. “Kalau kepala desa bekerja keras untuk desanya, maka desanya akan sejahtera,” imbuhnya. (adv/tim)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan