Kena Denda Rp 45 Juta dan Pengurangan 3 Poin, Sriwijaya FC Meradang. LAWAN dan Tempuh Jalur Hukum !

Sriwijaya FC gelar latihan perdana di stadion Bumi Sriwijaya, persiapan putaran 2 Liga 2 musim 2023/2024. Foto : kris samiaji/sumateraekspres.id--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -
Sriwijaya FC bakal melawan dan tempuh jalur hukum terhadap keputusan yang diambil oleh Komite Disiplin PSSI.

Komite tersebut menjatuhkan sanksi berat berupa pengurangan 3 poin dan denda senilai Rp. 45.000.000.

Versi Komdis PSSI, sanksi ini terkait dengan keputusan Laskar Wong Kito yang tidak memasukkan pemain U21 dalam starting XI pada pertandingan melawan Semen Padang FC.

Terkait hal ini, Direktur Teknik Sriwijaya FC, Indrayadi mengkritik keras sanksi yang dianggapnya tidak adil.

"Kami di Sriwijaya FC merasa sangat keberatan dengan keputusan Komite Disiplin PSSI yang kami anggap tidak masuk akal,"ujarnya.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru, PT Perkebunan Nusantara VII. Penempatan Lampung, SUMSEL dan Bengkulu

BACA JUGA:Info Loker BUMN Terbaru, Kimia Farma Buka Lowongan untuk Lulusan SMA Hingga S1, Simak Syaratnya Disini

Diketahui, surat yang dikeluarkan oleh Ketua Komite Disiplin PSSI, Eko Hendro Prasetyo SH MH, tertanggal 24 Oktober 2023.

Menjelaskan bahwa Sriwijaya FC telah melanggar regulasi Liga 2 2023-2024 dan Kode Disiplin PSSI tahun 2023 karena absennya pemain U21 dalam starting XI mereka.

Sanksi yang dijatuhkan melibatkan beberapa elemen, termasuk hukuman kalah 0-3, pengurangan 3 poin, dan denda signifikan sebesar Rp. 45.000.000.

Dampak dari sanksi ini sangat signifikan bagi peringkat Sriwijaya FC di klasemen.

Dengan pengurangan 3 poin, tim asuhan Muhammad Yusuf Prasetto akan turun ke peringkat 4 dengan perolehan 6 poin dan selisih gol 10-11.

BACA JUGA:Resmi Dibuka, Rekrutment PT Bukit Asam Tbk. Ada Banyak Posisi yang Ditawarkan, Simak Kualifikasinya !

BACA JUGA:Bakal Sengit, Grand Final The International Dota 2 2023. Menanti Tim Juara dan Bawa Pulang Hadiah Rp 48,4 M

Sementara itu, PSMS Medan akan naik ke peringkat ketiga dengan raihan 8 poin.

Persiraja Banda Acehkokoh di puncak klasemen dengan 14 poin, sedangkan Semen Padang FC akan menjadi runner-up dengan 13 poin.

Indrayadi juga menyoroti pertemuan dalam Manager Meeting yang menimbulkan kebingungan.

Wakil Ketua Komite Disiplin PSSI, Asep Edwin Firdaus SH LLM, pernah menyatakan bahwa tidak ada sanksi yang diberikan jika klub tidak memainkan pemain U21.

Ini menambah kerumitan kasus ini karena Sriwijaya FC telah mematuhi regulasi dengan memasukkan pemain U21 dalam beberapa pertandingan sebelumnya.

BACA JUGA:Khusus Perempuan, Pendaftaran Beasiswa Bestari Batch 2 Telah Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya Disini

BACA JUGA:Peluang Beasiswa BPP Rp25 Juta Bagi Pegawai di Bawah Naungan Kemenag, Hanya Untuk S2 dan S3

Selain itu, terdapat ketidaksesuaian antara waktu dimana regulasi resmi ditandatangani oleh Ketum PSSI pada 2 Oktober 2023.

Sementara pertandingan yang menjadi permasalahan terjadi pada 1 Oktober 2023. Ini menimbulkan pertanyaan seputar validitas regulasi yang diterapkan.

"Sriwijaya FC akan mengambil jalur hukum jika sanksi yang dijatuhkan tidak mengalami revisi,"pungkasnya. (Novis)


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan