https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Memotret Seperti Pro, Berikut Tips Penggunaan Kamera DSLR untuk Pemula

Ilustrasi artikel Memotret Seperti Pro, Berikut Tips Penggunaan Kamera DSLR untuk Pemula. Foto : Freepik--

SUMATERAEKSPRES.ID - Penggunaan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) dapat menjadi langkah penting bagi pemula dalam dunia fotografi.

Mengoperasikan kamera DSLR memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan menggunakan kamera ponsel biasa.

Meskipun memotret dengan kamera DSLR mungkin terasa sedikit rumit pada awalnya, namun tidaklah sulit jika kita memahami prinsip-prinsip dasarnya.

Dalam waktu hanya 10 menit, pemula pun bisa mulai memahami cara menggunakan kamera DSLR dengan baik.

Penting bagi pemula untuk memahami bagian-bagian utama pada kamera DSLR. Hal pertama yang perlu dipahami adalah fungsi dari berbagai tombol dan dial yang ada pada kamera.

BACA JUGA:4 Smartphone Lipat dengan Harga Termurah di Indonesia, Kamera Canggih dan Main Game Anti Lelet

BACA JUGA:Sony Perkenalkan Xperia 5 V, Varian Terbaru dengan Kemampuan Rekam 4K Kamera Depan dan Belakang

Informasi mengenai fungsi tombol kamera dapat ditemukan dalam buku panduan yang disertakan saat membeli kamera.

Konsep "Segitiga Eksposur" (Exposure Triangle) juga menjadi hal yang krusial dalam menguasai kamera DSLR. Segitiga eksposur terdiri dari tiga komponen utama: ISO, aperture (bukaan lensa), dan shutter speed (kecepatan rana).

ISO mengukur sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO yang digunakan, semakin sensitif sensor terhadap cahaya. ISO rendah cocok untuk kondisi bercahaya, sementara ISO tinggi cocok untuk kondisi minim cahaya.

Aperture adalah ukuran seberapa besar bukaan lensa saat memotret. Nilai aperture dilambangkan dengan huruf "F," seperti F/1.8, F/5.6, dan lainnya.

Aperture yang kecil, seperti F/1.8, membuat bukaan lensa besar dan menciptakan efek latar belakang (bokeh) yang artistik.

BACA JUGA:Menjelajahi Kehebatan Kamera Realme 11 Pro+: Resolusi 200MP dan Teknologi Terkini. Ini Hasil Jepretannya!

BACA JUGA:Pasang Kamera Pengawas, Pantau Perempuan Tak Berhijab

Aperture yang besar, seperti F/5.6, menghasilkan bukaan lensa yang lebih kecil dan memungkinkan lebih sedikit cahaya masuk, menghasilkan gambar yang lebih tajam.

Shutter speed adalah kecepatan rana saat mengambil gambar. Shutter speed mengukur berapa lama rana kamera terbuka saat memotret.

Shutter speed tinggi akan membekukan objek, sementara shutter speed rendah akan menciptakan efek gerakan atau blur.

Cahaya yang masuk ke sensor kamera juga bergantung pada shutter speed; semakin tinggi shutter speed, semakin sedikit cahaya yang masuk.

Mengenal konsep "Rule of Thirds" (Aturan Sepertiga) juga sangat penting. Aturan ini adalah prinsip dasar dalam komposisi fotografi.

BACA JUGA:Foto Bugilnya Disebar ke Grup Kampung, Wanita Berambut Pirang Laporkan Pacarnya ke Polisi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan