Kena Kecam Usai Dukung Palestina

CINTA PALESTINA : Karim Benzema dalat kecaman pejabat Prancis pasca nyatakan dukung Palestina. -FOTO : NET-

PARIS - Karim Benzema menghadapi kritik pedas dari sejumlah pejabat Prancis setelah memberikan dukungan tegas kepada Palestina dalam konflik mereka dengan Israel. 

    Komentarnya yang penuh emosi mengenai serangan Israel yang dianggapnya tidak pandang bulu dan merugikan warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak di Jalur Gaza, memicu kontroversi yang mendalam.

BACA JUGA:CATAT! Inilah Negara-Negara yang Lolos Piala Dunia U-17. Bagaimana Israel?

     Bintang Al Ittihad yang dikenal sebagai salah satu penyerang terkemuka dunia ini menyampaikan keprihatinannya terhadap nasib penduduk Gaza melalui akun media sosialnya. 

    "Semua doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi jadi korban dari pengeboman yang tidak pandang bulu, Mereka yang tidak memandang wanita atau anak-anak," tulis Benzema dalam akun X miliknya.

    Namun, respons atas komentarnya datang dalam bentuk tuduhan yang sangat serius dari pejabat Prancis yang mendukung Israel dalam konflik ini.

BACA JUGA:CATAT NIAN! Inilah Tokoh dan Organisasi yang Tolak Timnas Israel di Piala Dunia U20, Dianggap Biang Kerok dan

     Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmain, mempertanyakan hubungan Benzema dengan gerakan Ikhwanul Muslimin, yang seringkali dicap sebagai organisasi teroris. 

     Benzema, yang memiliki keturunan Aljazair dan beragama Islam, menjadi pusat perhatian dalam tuduhan Darmain.

     "Benzema dikenal punya hubungan dengan Ikhwanul Muslimin," ujar Darmain kepada CNews.

    Tidak hanya Darmain, senator Valerie Boyer juga merespons kontroversi ini dengan tuntutan yang lebih keras. 

    Boyer secara terang-terangan meminta agar status kewarganegaraan Prancis dan penghargaan prestisius Ballon d'Or yang diterima oleh Benzema dicabut sebagai sanksi atas komentarnya.

     "Sanksi yang awalnya bersifat simbolis adalah pencabutan Ballon d'Or yang diraihnya. Terakhir, kita harus meminta pencabutan kewarganegaraannya," kata Boyer dikutip dari Marca. (vis)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan