Putusan Smart Megawati

Pengamat politik, Bagindo Togar--

SUMATERAEKSPRES.ID - Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 bakal sengit. Apalagi jika bakal capres Gerindra, Prabowo Subianto memilih pendamping dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Pengamat politik, Bagindo Togar mengatakan, jika Prabowo memilih Khofifah Indar Parawansa atau Erick Thohir, maka besar peluang untuk pilpres dua putaran.

“Tapi, dibanding Erick, Khofifah lebih baik. Sebab, selain memang lahir dari kalangan NU, keunggulan Prabowo pilih dia adalah ketokohannya dan isu gender. Prabowo bisa menang,” ujar Bagindo.

Jika peluang itu diambil Prabowo, maka akan terjadi tarik menarik suara pemilih NU yang jumlahnya mencapai kurang lebih 53 juta jiwa.

BACA JUGA:Megawati Resmi Umumkan Mahfud MD Jadi Bakal Cawapres Ganjar, Tinggal Nunggu Prabowo Nih

BACA JUGA:Harta Kekayaan Mahfud MD, Kendaraan Termurah Motor Rp3 Juta, Termahal Alphard Rp900 Juta

“Itulah kenapa capres Anis dan Ganjar memilih Cak Imin dari PKB dan Mahfud MD, dengan harapan mereka bisa dapat menggaet suara NU yang begitu besar,” tuturnya.

Tapi jika Prabowo tetap memilih Gibran Rakabuming, putra Presiden Jokowi, ia khawatir malah akan jadi blunder.

“Saat ini banyak kalangan yang kecewa dengan plin-plan MK. Takutnya malah Prabowo jadi sasaran. Alih-alih saat ini elektabilitas Prabowo sudah tinggi, bisa nantinya malah turun karena pilihan itu,” imbuhnya.

Walau pun bisa dipahami, relawan Jokowi berikan dukungan penuh jika Prabowo gandeng Gibran. Tapi untuk suara pemilih milenial dan gen Z, belum tentu juga akan beralih ke pasangan ini. “Kan tidak ada jaminan pemilih muda memilih Prabowo-Gibran kalau mereka berpasangan,” cetus Bagindo.

BACA JUGA:Ganjar-Mahfud Makin Dekat

BACA JUGA:Kotak Suara Datang, Bilik Suara Menyusul

Terkait dipilihnya Prof Mahfud MD sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo oleh Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri, Bagindo menilai hal ini pilihan tepat. "Dari sisi sosial, intelektual, moral dan spiritual Mahfud memang memenuhi syarat. Sisi resistensinya juga paling rendah dibandingkan calon lain," jelasnya.

Selama ini, Prof Mahfud juga dihormati baik oleh kawan maupun lawan politiknya. "Megawati merupakan ketua parpol yang sarat pengalaman negarawan serta naluri politiknya selalu mengacu pada dinamika politik dan aspirasi sosial kemasyarakatan yang terus berkembang. Jadi ini pilihan yang smart, jebat dan tepat," sebutnya. Diprediksi pasangan Ganjar-Mahfud ini akan mengalami quantum electoral yang signifikan karena linear dengan faktor sosok/tokoh  yang disukai oleh publik. (*/kms)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan