Pedoman Penting untuk Umat Muslim, Adab Buang Hajat dalam Islam

SUMATERAEKSPRES.ID - Melakukan kebutuhan fisiologis adalah hal yang umum oleh setiap individu, termasuk dalam konteks umat Muslim. Dalam ajaran Islam, terdapat pedoman etika yang dikenal sebagai "adab buang hajat" yang menuntun bagaimana seharusnya melakukan kegiatan ini sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Prinsip-prinsip ini juga merupakan bukti konkret tentang kesempurnaan Islam sebagai agama. Saat seorang Muslim hendak melakukan kebutuhan hajatnya, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan. BACA JUGA : Amalan dan Doa untuk Mendapatkan Keturunan yang Saleh dan Salehah Salah satunya adalah menjauhi membawa benda-benda yang mengandung lafaz Allah atau Nabi Muhammad. Imam Nawawi dalam karyanya, "Al Majmu' Syarh Al-Muhadzab," mengemukakan pandangannya mengenai hal ini. Ia menyatakan bahwa ulama dari mazhab Syafi'i merekomendasikan untuk tidak membawa benda yang mengandung nama Allah saat menuju tempat buang hajat, meskipun hal ini tidak diwajibkan. Di sisi lain, Imam Al-Ghazali menyamakan larangan ini baik untuk benda-benda yang mengandung nama Allah maupun Nabi Muhammad SAW. BACA JUGA : Rahasia Amalan Sedekah: Mengalirkan Pahala Tanpa Batas Waktu Selain itu, terdapat sejumlah adab lain yang sebaiknya untuk seorang Muslim perhatikan saat hendak buang hajat. Berikut adalah penjelasan mengenai Adab Buang Hajat dalam Islam:

1. Tidak Menghadap atau Membelakangi Kiblat

Ketika hendak buang hajat, sebaiknya tidak menghadap atau membelakangi arah kiblat. Rasulullah SAW telah mengingatkan umatnya untuk menjauhi hal ini, sebagaimana hadis riwayat Imam Bukhari dan juga Muslim.

2. Menghindari Tempat Umum

Nabi Muhammad SAW melarang umatnya untuk buang hajat di tempat-tempat umum yang sering menjadi tempat lalu lalang orang banyak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan