Dorong Petani Ikut Asuransi Pertanian

*Antisipasi Gagal Tanam dan Gagal Panen

PALEMBANG , SUMATERAEKSPRES.ID- Cuaca ekstrem pengaruh El Nino mengancam produktivitas pertanian.

Potensi gagal tanam dan gagal panen cukup besar di musim kemarau saat ini. Karenanya, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumsel mendorong para petani untuk ikut program asuransi pertanian.

Asuransi Pertanian ini merupakan bagian dari mitigasi untuk mengantisipasi dampak buruk bencana. Dapat menjadi penolong saat petani mengalami kegagalan panen.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, R Bambang Pramono, mengatakan, program asuransi pertanian menjadi pilihan yang tepat bagi para petani.

Saat ini sudah masif di kalangan petani padi.

"Kami mendorong semua petani di Sumsel untuk ikut program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Sebab petani bisa mendapatkan perlindungan, jika terjadi kerusakan tanaman padi yang disebabkan bencana kekeringan," jelas Bambang, kemarin.

Bambang mengatakan, petani padi bisa mendapatkan ganti rugi melalui pertanggungan asuransi yang dibayarkan oleh PT Jasindo sebesar Rp6 juta per hektare.

Menurutnya, manfaat asuransi pertanian tersebut, akan mendorong petani lebih berani dan mau berusaha untuk melakukan tanaman di musim tanam kedua dan ketiga.

"Mereka selama ini mengalami risiko gagal cukup tinggi. Tapi dengan adanya asuransi, maka ada jaminan untuk melakukan usaha taninya," katanya.

Di Sumsel, sebagian besar lahan masih bergantung pada perubahan iklim.

Saat ini, program asuransi pertanian sudah tersosialisasi di 17 kabupaten/kota  se-Sumsel. Diungkapkan Bambang, total lahan yang ikut AUTP mencapai 24.820 hektare.

Rinciannya, 24.000 hektare di Kabupaten OKI, 300 hektare di OKU, Banyuasin 500 hektare, OKU Selatan baru 10 hektare dan Prabumulih 10 hektare.

"Jika berdasarkan total lahan ini, jumlah petani yang sudah ikut serta dalam program AUTP ada  12.410 petani," pungkasnya. (yun)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan