Begini Cara Atasi Bekas Jerawat

SUMATERAEKSPRES.ID - Jerawat masih menjadi salah satu masalah kulit yang banyak dihadapi masyarakat Indonesia.

Bahkan, berdasarkan data yang diungkap Regenesis Indonesia, jerawat masuk dalam tiga besar masalah kulit di Indonesia setelah aging dan hiperpigmentasi.

Diungkapkan dr. Hellen selaku Markting Manager Sofwave, jerawat sebenarnya sanagt dipengaruhi oleh pola makan.

Terlebih jika terlalu banyak mengosumsi junkfood, maka jerawat akan rentan muncul.

Namun sayangnya, masalah jerawat pada kulit wajah bisa lebih parah jika tidak ditangani dengan tepat.

Misalnya kebiasaan memencet jerawat justru bisa melukai kulit. Hasilnya, bisa merusak kulit wajah karena luka, yang berujung pada bopeng atau acne scar.

Dokter Hellen memaparkan, bopeng jerawat atau atrophic acne scar adalah kelainan kulit yang terjadi ketika jerawat menyebabkan luka di kulit.

Hal ini bisa terjadi karena sel kulit tidak mampu memproduksi kolagen untuk menutupi daerah wajah yang luka. Sehingga muncul cekungan yang terlihat seperti bopeng.

Lantas, bagaimana penanganan bopeng jerawat yang direkomendasikan?

Selama ini, ungkap dr. Hellen, dunia kedokteran sudah mengenal beberapa teknik perawatan untuk menangani bopeng jerawat.

Seperti Mikrodermabrasi, Chemical Peeling, Skin Needling (Roller), Laser, Filler Kulit, Punch Excision, dan Dermabrasi.

Akan tetapi, semua treatment tersebut bekerja dengan cara mengikis kulit luar secara bertahap hingga cekungan bopeng berkurang.

“Sementara filler bertujuan mengisi cekungan bopeng yang sifatnya hanya sementara,” jelas  dr. Hellen.

Namun kini, seiring perkembang teknologi di dunia kedokteran, bopeng jerawat bisa dihilangkan dengan energi ultrasound atau SUPERB Teknologi.

Seperti diungkapkan Dr Wichai Hongcharu, dermatologist terkenal dari Thailand yang sudah melakukan penelitian penggunaan ultrasound untuk mengatasi Acne Scar.

Diungkapkan, Dr Wichai Hongcharu, yang juga Kepala Unit Dermatology di Rumah Sakit Saint Louis Thailand, mengungkapkan, superb teknologi mengubah gelombang ultrasound menjadi panas yang dihantarkan ke lapisan epidermis kulit.

“Tanpa melukai kulit bagian luar. Panas yang dihantarkan kemudian memicu terbentuknya kolagen baru yang lebih sehat dan tebal, sehingga bopeng diperbaiki dari bagian dalam,” ujar dr. Wichai saat ditemui dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XIX PERDOSKI di Jakarta baru-baru ini.

Dikemukakan dr. Wichai, perbaikan bopeng ini bersifat menetap dan sama sekali tidak ada down time alias tidak memerlukan waktu pemulihan.

Namun, treatment perlu dilakukan beberapa kali,  tergantung kondisi keparahan bopeng jerawat si pasien.(jp)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan