Tonjolkan Kuliner Khas-Wisata Alam
*Paparan Peserta Lomba Kampung Kreatif Hari Kedua
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Lomba Lampung Kreatif 2023 Tingkat Kota Palembang sudah memasuki tahap paparan.
Hari kedua kemarin, ada perwakilan empat kecamatan yang memaparkan keunggulan kampung kreatif mereka.
Masing-masing dari Kecamatan Seberang Ulu 2, Ilir Barat 1, Alang-Alang Lebar dan Gandus. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Palembang,
Kgs Sulaiman Amin yang membuka kegiatan menyampaikan, peserta yang yang paparannya dihadiri camat secara langsung tentu mendapatkan poin tersendiri dari para juri.
"Ini bentuk keseriusan dari pihak kecamatan. Kami pun berikan apresiasi bagi peserta yang dihadiri langsung camatnya dalam paparan," jelasnya, kemarin (30/8).
Menurutnya, Lomba Kampung Kreatif ini bertujuan mengeksplore potensi-potensi wisata atau kekhasan lain yang selama ini belum terlihat.
"Kita juga mengeksplore makanan atau kuliner khas Palembang," ujarnya.
Melalui Lomba Kampung Kreatif, harapannya pada kampung-kampung yang punya potensi itu terjadi peningkatan ekonomi, kebersamaan masyarakat, dan lainnya.
"Potensi ini harus digali. Salah satu caranya, lewat Lomba Kampung Kreatif ini. Sebab, sama-sama kita tahu, pariwisata jadi pemantik perekonomian," tuturnya.
Untuk paparan kemarin, Kecamatan Seberang Ulu (SU2) 2 mengusung Kampung Kreatif Bulaksah (Burgo, Laksa, dan Kue Basah) di Kelurahan Tangga Takat l.
Camat SU 2, H Purba Sanjaya didampingi Lurah Tangga Takat, Devita Firadia dan tim pengelola Kampung Kreatif Bulaksah memaparkan semua potensi yang ada.
Utamanya berbagai makanan di sana, mulai dari burgo, laksa, dan kue basah.
"Keinginan kami kampung ini menjadi destinasi wisata baru di Kota Palembang.
Kami ikut lomba ini, karena kami ingin mengangkat kuliner khas Palembang lainnya, bukan hanya pempek," ucap Purba.
Sementara, Kecamatan IB 1, mengangkat Kampung Toga (Tanaman Obat Keluarga) di Kelurahan Lorok Pakjo. Camat IB 1, Rahman Hidayat Pane, didampingi Lurah dan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Lorok Pakjo,
Mis mengatakan, pihaknya mengangkat Kampung Toga yang lahir dari kreavitas warga. Masyarakat di sana memanfaatkan pekarangan dengan menanam berbagai tanaman obat.
"Warga memanfaatkan pekarangan sebagai apotek hidup, menekan pengeluaran beli obat.
Lalu ada edukasi ke masyarakat bahwa penggunaan obat herbal dari toga ini efek sampingnya lebih kecil dibandingkan dengan obat kimia," jelas Rahman.
Dari toga yang ditanam warga, ada yang diolah jadi minuman menyehatkan. Seperti wedang jahe, serai, kunyit dan kencur.
Selain dikonsumsi sendiri, juga dijual untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
"Kita juga bekerja sama dengan pihak puskesmas juga. Kampung toga ini kemudian jadi objek kunjungan mahasiswa dan lainnya," tambahnya.
Sementara, Kecamatan AAL mengangkat Kampung Edunet bersinergi dengan alam. Ketua RT 41, RW 09, Perumnas Talang Kelapa, Eddy Joe, mengatakan, di Kampung Edunet ini tersedia free wifi.
"Kita memberikan edukasi kepada masyarakat, memanfaatkan internet untuk mendukung usaha masyarakat agar meningkatkan perekonomian mereka," jelasnya.
Masyarakat juga berpartisipasi dalam pelestarian budaya, kesenian, dan pengembangan UMKM kemplang panggang.
"Untuk seni budaya, ada sanggar tari yang ditampilkan dalam upaya menarik wisatawan," tukasnya.
Sementara, Camat Gandus, Jufriansyah yang memimpin tim dari Kecamatan Gandus, mengatakan, pihaknya mengikutsertakan Kampung Kreatif Wisata Pondok Bambu yang menonjol dari sisi wisata alamnya.
"Pada kampung kreatif, kami sudah melakukan beberapa penambahan. Seperti gapura bantuan dari BSB, pondok-pondok bambu, hingga spot foto baru sepeda onthel," pungkas dia.
Tampak tim juri dari Disbudpar Sumsel, Dispar Palembang, akademisi, Ekraf, media dan HPI silih berganti menggali keunggulan dari tiap kampung kreatif yang paparan kemarin. (tin)