Tuntut Keadilan: Massa Desa Burai Desak DPRD Ogan Ilir Berantas Mafia Tanah OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Ketidakpuasan terhadap keberlanjutan permasalahan mafia tanah di Ogan Ilir mencuat dalam aksi demonstrasi. Massa yang tergabung dalam Keluarga Taman Siswa Indonesia (Himpka) Sumsel, bersama dengan warga Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, melakukan unjuk rasa di halaman kantor DPRD Ogan Ilir, komplek perkantoran terpadu (KPT) Tanjung Senai, Indralaya, pada Rabu, 9 Agustus 2023. Mulyono, koordinator aksi, bersama massa lainnya, menuntut agar anggota DPRD Ogan Ilir turut peduli terhadap penyerobotan lahan oleh mafia tanah. Aksi tuntutan ini warga sampaikan melalui spanduk dan orasi. "Tuntutan kami adalah agar DPRD Ogan Ilir terlibat dalam usaha memberantas dan mengambil langkah tegas terhadap mafia tanah. Yang diduga telah menyerobot lahan seluas 1,4 hektar milik warga Burai. Kemudian menjualnya kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir," tegas Mulyono. BACA JUGA : Kejar Pelaku Korupsi Mafia Tanah, Kejari OI Siapkan Bukti-Bukti Kuat Terungkap bahwa lahan tersebut telah melewati proses sertifikasi dan saat ini sudah Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir ambil alih Saat memberikan orasinya, koordinator aksi, Musmulyono, mengungkapkan keinginannya agar DPRD Ogan Ilir bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dalam menangani masalah tersebut. Pihaknya berharap untuk mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam permasalahan lahan yang telah berlangsung sejak tahun 2019 di Desa Burai. BACA JUGA : Mawardi Yahya Pastikan Berpasangan Dengan Herman Deru Pada Pilgub Sumsel Mendatang, Ini Alasannya "Kami menuntut agar oknum Mafia Tanah yang menjual lahan warga Desa Burai kepada Pemda Kabupaten Ogan Ilir ditangkap dan diadili," ujar Mulyono. Selain itu, aksi demonstrasi ini juga menyoroti pentingnya tidak terburu-buru dalam menerima dan melakukan pergantian antar waktu (PAW) terhadap calon anggota DPRD yang terlibat dalam aktivitas mafia tanah.