https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sekolah Larang Bawa Lato-Lato

*Dinilai Membahayakan, Ganggu Suasana Belajar

PALEMBANG – Belakangan permainan lato-lato begitu viral di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak. Bahkan mereka bermain tak hanya saat berada di rumah atau di lingkungan sekitar, tapi juga membawanya ke sekolah. Hal ini justru memantik kekhawatiran karena berpotensi menimbulkan cedera bagi anak atau siswa, serta menggangu kenyamanan belajar mengajar.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang kemudian mengeluarkan surat edaran (SE) terkait imbauan larangan membawa mainan lato-lato dan jenis mainan lainnya ke sekolah. Ini tertuang dalam SE Nomor 420/0191/Disdik/2023. "Mengingat lato-lato banyak mengakibatkan dampak negatif saat siswa membawanya ke sekolah, seperti mengganggu kenyamanan belajar, menimbulkan cedera fisik, hingga kerusakan sarana prasarana sekolah," ucap Kepala Disdik Kota Palembang, Ansori ST MM, kamarin (17/1).

Karena itulah pihaknya mengambil tindakan dengan mengeluarkan surat edaran melarang siswa demi meminimalisir dampak tersebut, dan setiap satuan pendidikan (sekolah, red) hendaknya dapat melakukan pengawasan demi menciptakan kenyamanan peserta didik belajar di sekolah. Baca Juga : Bahaya Jika 85 dB, Dalam Waktu Satu Jam

Ansori pun merinci imbaun SE tersebut, meliputi pertama menginstruksikan satuan pendidikan melarang peserta didik membawa alat permainan lato-lato atau barang mainan lainnya yang membahayakan ke sekolah. Kedua, jika ditemukan siswa yang membawa lato-lato atau barang mainan lainnya, maka pihak sekolah berhak mengambil lato-lato atau barang mainan lainnya yang membahayakan tersebut.

Ketiga mengimbau orangtua untuk lebih mengawasi dan memastikan keamanan anak-anaknya dalam melakukan berbagai aktivitas agar tidak membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. "Ini patut menjadi perhatian semua pihak, baik sekolah maupun orangtua siswa," tegasnya.

Kepala SD Negeri 189 Palembang, Rita Purnamasari SPd MSi, mengatakan, pihaknya setuju sekali dengan edaran imbauan larangan membawa lato-lato dan mainan berbahaya lainnya. "Kita siap memberlakukannya di sekolah, dengan melakukan sosialisasi peraturan, memberi peringatan, dan tindakan. Karena memang sudah banyak kejadian permainan lato lato justru berefek negatif bagi penggunanya. Sudah banyak yang cedera dan membahayakan," ucapnya. Baca Juga : Alasan Lato-Lato Tak Boleh Dimainkan

Sehingga perlu tindakan persuasif maupun preventif untuk mencegah dampak negatif permainan lato-lato tersebut. "Anak kita beri peringatan setelah sosialisasi aturan. Kita sita lato-latonya bagi siswa yang membawa permainan ini, dan orangtua bisa mengambilnya ke sekolah, tidak boleh siswa yang mengambil," katanya.

Senada Kepala SMP Negeri 10 Palembang, Tony Sidabutar MPd mengatakan dengan adanya surat edaran ini pihaknya mengapresiasi sekali dan berterima kasih ke Disdik Kota Palembang karena mengambil langkah preventif. "Dengan adanya surat edaran kami punya dasar peraturan untuk mengambil tindakan tegas apabila ada siswa yang membawa lato-lato dan permainan lainnya ke sekolah," ucapnya.

Ia menegaskan tujuannya supaya siswa terhindar dari hal-hal yang tak inginkan. "Kami juga segera sosialisasikan peraturan ini kepada orangtua dan siswa. Jangan ada yang bawa lato-lato dan permainan lainnya ke sekolah," ucapnya. Sementara SD Negeri 25 Palembang telah melarang anak-anak membawa dan memainkan lato-lato di sekolah. Baca Juga : Demam Lato-Lato, Anak-Anak Adu Skill dan Fokus

Kepala SD Negeri 2 Palembang, Wiwin Purwanti, menuturkan, pihaknya sesegera mungkin membuat surat edaran, dimana surat itu akan disebarkan melalui grup kelas masing-masing. Alasan tidak diperkenankannya siswa membawa lato-lato karena dapat mengganggu suasana belajar dan mengantisipasi kecelakaan yang dapat mencederai anak. “Alasan ini juga akan kita sertai dalam surat edaran. Jadi sebelum anaknya pergi ke sekolah sebaiknya orangtua mewanti-wanti anaknya tidak membawa lato-lato,” terangnya.

Wiwin menegaskan apabila terdapat siswa masih membawa lato-lato ke sekolah, maka mainan itu akan diambil sekolah dan orangtua siswa bersangkutan harus ke sekolah jika mau mengambilnya, “Supaya orangtua tahu bahwa anaknya sudah melanggar surat edaran sekolah,” ucapnya. Pihaknya juga akan melakukan sweeping melalui guru kelas pada saat awal pelajaran, yakni melakukan pemeriksaan tas siswa. "Mudah-mudahan dengan adanya gerakan seperti ini anak-anak tidak lagi membawa lato-lato ke sekolah,” tandasnya. (nni/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan